Tintainformasi.com, Tanggamus — Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Tanggamus Agus Suranto mewakili Bupati Tanggamus Drs. Hi. Moh. Saleh Asnawi, M.A., M.H., dalam kegiatan Penanaman Bawah Merah kualitas Brebes Bima di Pekon Banjar Sari, Kecamatan Wonosobo. Rabu, (14/5).
Turut mendampingi Wakil Bupati, Asisten ll Hendra Wijaya Mega, Kadis KPTPH Catur Agus Dewanto, Kadis Koperindag Retno Noviana, Plt. Kadishub Sabar Sitanggang, Camat Wonosobo Ady Fahrurozi, Plt. Kabag Perekonomian Evi Silvia, Pejabat Fungsional Faisal Burmeli, A. Rahman, Unsur Mustika Wonosobo, Kepala Pekon Se Kecamatan Wonosobo.
Kegiatan Penanaman Komoditas Bawang Merah, Sebagai Pelaksanaan Program Gerakan Serentak Menanam Tanaman Bawang dan Cabai (GERTAK
MATA BABE).
“Terimakasih dan Apresiasi kepada TPID
Tanggamus, Dinas Pertanian TPH, dan Poktan Bunga Karya Pekon Banjarsari, yang menjadi pelaksana kegiatan serta menjadi lokasi kegiatan ini, ujar Wabup dalam menyampaikan Pidato Bupati Tanggamus.
Semoga hal ini akan menjadi motivasi dan mendorong Poktan-Poktan dan KWT lainnya, termasuk warga masyarakat, untuk bergerak menjadikan lahan pekarangan sebagai tempat menanam tanaman Bawang dan Cabai ini.
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi
manusia yang dijamin di dalam UUD 1945.
Negara berkewajiban mewujudkan pemenuhan konsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi. Untuk itu, kita sebagai bangsa harus dapat berdaulat pangan.
Dalam upaya mendukung terwujudnya
kedaulatan pangan, Pemda Tanggamus melalui Dinas Ketahanan Pangan dan TPH, terus mendorong dan
memfasilitasi Saudara-saudara kita yang melakukan karya usaha di bidang pertanian dalam arti luas, agar
kuantitas dan kualitas produksinya semakin baik.
Kestabilan pasokan dan harga pangan adalah kunci dalam menghadapi inflasi. Hal ini terjadi, diantaranya karena:
(1) Hambatan pasokan;
(2) Cuaca;
(3) Biaya pengangkutan yang tinggi;
(4) Kualitas infrastruktur;
(5) Perilaku pedagang, dan
(6) Pengelolaan stok.
Kegiatan Penanaman Bawang Merah adalah salah satu kegiatan pada Program Gerakan Serentak Menanam Bawang dan Cabe (GERTAK MATA BABE), salah satu pelaksanaan Program 100 Hari Kerja
Bapak Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus.
Dengan adanya Penanaman Komoditas Bawang Merah ini, akan menjadi Momen kita bersama, yang akan menjadi pendorong, untuk lebih meningkatkan
Kesadaran Masyarakat tentang pentingnya Pemanfaatan Pekarangan, sekaligus penguat kebangkitan dalam menjaga kestabilan harga.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata konsumsi Nasional untuk Bawang Merah sebesar 2,86 kg/kapita/tahun. Untuk Konsumsi Cabe
(Cabe Besar dan Cabe Rawit) secara total 4,6 kg/kapita/tahun.
Dengan jumlah penduduk Tanggamus lebih dari 600 ribu orang, maka kebutuhan akan bawang merah di Tanggamus sekitar 1.716 Ton/tahun, dan kebutuhan
cabai sekitar 2.760 Ton/tahun.
Kenyataannya, Data BPS di Tahun 2024, untuk Produksi Bawang Merah di Tanggamus hanya sebesar 61,4 Ton/tahun, dan Produksi Cabai Musiman (Cabe Rawit, Cabe Keriting dan Cabe Besar) sebesar 1.083,4 Ton/tahun.
Artinya, sepanjang tahun kita Import dari
daerah lain. Tanggamus belum swasembada untuk tanaman Bawang Merah dan Cabai. Kedua jenis komoditi (bawang dan cabe) merupakan komoditi yang setiap harinya harus tersedia
di rumah tangga.
Tanpa bawang dan cabe, hampir dapat dipastikan kegiatan ibu-ibu di dapur tidak berjalan dengan semestinya. Terlebih budaya Masyarakat kita, dimana masakan khasnya terkenal pedas sehingga tidak dapat terlepas dari kedua jenis rempah tersebut.
Kami berharap, setiap rumah tangga menanam bawang dan cabe di pekarangannya, guna memenuhi kebutuhan akan kedua komoditi tersebut.
Bagi yang tidak memiliki pekarangan luas, bisa menanam di polibag atau memanfaatkan ember dan kaleng bekas,
atau panci yang sudah tidak digunakan.
Bisa kita bayangkan andai setiap Rumah Tangga menanam minimal 5 Polibag cabai dan 5 Polibag bawang merah, maka pendapatan Rumah Tangga akan sangat mencukupi dalam memenuhi biaya
pengeluaran lainnya, misalnya, tadinya harus membeli bawang atau cabe, maka uangnya bisa untuk bayar listrik atau jajan anak atau pengeluaran lainnya.
Tapi dalam hal ini BUMDes dan juga nantinya Koperasi Desa Merah Putih yang akan dibentuk harus ikut berperan aktif untuk mengambil dan membeli hasil dari warganya.
Kalau ini berjalan dan semua berperan aktif, maka bisa menjaga stabilisasi pasokan dan harga sembako, dan juga dapat menurunkan inflasi, serta kedepan dapat berkesinambungan dalam membantu masyarakat.
“Kami, Pemerintah Daerah Tanggamus mengucapkan terimakasih kepada
Perangkat Daerah terkait, Para Poktan, KWT, tokoh masyarakat dan seluruh warga yang telah mendukung pelaksanaan Program Gertak Mata Babe ini,” tutupnya.
(Hadi Hariyanto)