BERITAJambi

Aksi Warga 2 Desa Pulau Pandan Diduga Ada Oknum Manfaatkan Situasi Terkait Proyek PLTA KMH

89

Kerinci, Tintainformasi.com — Ketegangan sempat terjadi oleh warga Desa Pulau Pandan dan Desa Karang Pandan, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, yang menyoroti aktivitas pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci Batang Merangin. Warga menuntut penghentian sementara proyek yang dinilai berdampak pada lingkungan dan mata pencaharian mereka.

Aksi protes ini diduga dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk memperkeruh suasana. Hal ini diungkapkan langsung oleh Humas PLTA Kerinci, H. Aslori Ilham, dalam pernyataan resminya kepada awak media pada Selasa, 8 Juli 2025, di Radje Coffee, Sungai Ning.

“Asal tahu saja, kami dari pihak perusahaan sudah menjalankan kewajiban kami terhadap masyarakat. Kompensasi sebesar Rp 5 juta per Kepala Keluarga sudah dibayarkan kepada lebih dari 500 KK, berdasarkan hasil kesepakatan adat empat jenis bersama pemerintah desa dan tokoh ulama,” ujar Aslori.

Ia menyayangkan adanya sekelompok orang yang justru menuntut kompensasi di luar nilai yang telah disepakati bersama. “Kalau ada yang belum menerima, itu karena mereka mengajukan angka yang lebih tinggi dari kesepakatan awal. Inilah yang kami nilai telah dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.

Meski demikian, pihak perusahaan tetap membuka ruang dialog dan mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kondusivitas di tengah berlangsungnya proyek strategis nasional ini.

“Kami menyadari bahwa pro dan kontra itu hal yang wajar dalam setiap proyek besar. Tapi marilah kita tetap saling menghormati dan menjaga komitmen bersama. Apalagi proyek ini hanya berdampak sementara selama masa pembangunan. Setelah itu, aliran sungai akan kembali normal,” tegas Aslori.

Menanggapi kekhawatiran warga soal potensi berkurangnya hasil tangkapan ikan, Aslori memastikan bahwa sejauh ini belum ada fenomena ekologis luar biasa seperti banjir ikan atau punahnya populasi ikan di sekitar lokasi pembangunan.

PLTA Kerinci Batang Merangin sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional di bidang energi terbarukan. Dibangun untuk memanfaatkan potensi aliran deras Sungai Batang Merangin di kaki Pegunungan Bukit Barisan, proyek ini diharapkan mampu menopang ketahanan energi di wilayah Jambi dan sekitarnya.

Selain memperkuat pasokan listrik, PLTA ini juga berperan dalam mendorong transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan. Dengan kapasitas daya yang diproyeksikan mencapai ratusan megawatt, proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi daerah dan negara.

Namun, sebagaimana proyek besar lainnya, tantangan sosial, termasuk kompensasi, pengelolaan lingkungan, dan komunikasi yang terbuka dengan masyarakat lokal menjadi perhatian serius perusahaan.

“Kami berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi, menyerap aspirasi masyarakat, dan memastikan hak-hak warga terdampak tetap terjaga. Proyek ini bukan hanya tentang listrik, tapi tentang masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutup Aslori.

Pihak pemerintah daerah, tokoh adat, serta aparat penegak hukum diharapkan turut aktif menjaga situasi agar pembangunan tetap berjalan tanpa menimbulkan konflik berkepanjangan. Sebab hanya dengan sinergi semua pihak, pembangunan dapat berjalan damai dan memberi manfaat yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat.(*)

Exit mobile version