Tintainformasi.com, Bandar Lampung — Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh tersangka korupsi proyek pengadaan barang dan jasa berupa pengadaan interior dan eksterior milik PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dalam persidangan Senin (14/7/2025) terungkap bahwa mantan Wakil Bupati Tanggamus AM Syafii juga pernah menerima aliran dana korupsi tersebut yang berupa dana fee proyek senilai 20 % (persen) dari nilai kontrak.
Dari keterangan tersebut diatas, ternyata selama ini mantan Wakil Bupati Tanggamus AM Syafii belum pernah diperiksa oleh Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi Lampung yang selama ini memeriksa kasus tersebut, dan oleh karena itu masyarakat berharap demi tegaknya rasa keadilan, diharapkan kepada Tim Penyidik untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, tanpa adanya pengecualian.
Selain itu, masyarakat juga mengharapkan kepada Kejari Tanggamus untuk segera menuntaskan penanganan kasus korupsi pengadaan alat Kesehatan (CT Scan) RSUD Batin Mangunang yang berdasarkan hasil pemeriksaan terjadi kerugian keuangan negara sebesar Rp. 13,4 miliar.
Sejauh ini, pihak Penyidik telah menetapkan mantan Direktur RSUD Batin Mangunang, Meri Yosefa dan Kontraktor Penyedia Barang dan Jasa, M. Taufik sebagai tersangka. Disebutkan pula bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan ternyata Meri Yosefa berkongsi dengan M. Taufik untuk membeli alat yang tidak sesuai dengan perencanaan dan tidak terdaftar dalam e-katalog dan bahkan CT Scan yang dibeli juga berbeda merk tanpa alasan yang jelas.
Mandegnya pemeriksaan kasus korupsi pada BUMD PT. Aneka Usaha Tanggamus Jaya (AUTJ) yang nilai kerugiannya juga telah ditetapkan oleh pihak Inspektorat Kabupaten, juga menambah panjangnya daftar kasus korupsi yang belum terselesaikan.
Memuat judul...
