Scroll untuk baca artikel
BERITALampungTanggamus

Kepala Pekon Terbaya Bohong Soal Terbuka Masalah Pembangunan

300
×

Kepala Pekon Terbaya Bohong Soal Terbuka Masalah Pembangunan

Sebarkan artikel ini
Seedbacklink

Tanggamus (Tintainformasi.com) — Anggaran dana desa (ADD) Pekon terbaya semeraut bangun jembatan tumpang tindih dari kabupaten kembali di bangun oleh pekon.

Protes ini di sampaikan oleh masyarakat pekon terbaya meminta namanya di rahasiakan mengungkapkan bahwa pembangunan di pekon terbaya ini tumpang tindih Tampa adanya musyawarah dengan masyarakat setempat. Rabu (23/7/25).

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

” Kami tidak pernah di undang oleh kepala pekon mardatu., untuk musyawarah tentang pembangunan pekon terbaya, apa saja yang mau di bangun kami masyarakat tidak pernah ada undangan untuk itu”

Lebih lanjut Ia menjelaskan banyak sekali ketidak transparanan pembangunan di pekon kami. BUMDES yang sudah sejak lama berdiri sampai hari ini kami tidak tahu apa hasilnya uangnya kemana masyarakat pekon terbaya tidak tahu sama sekali. Kemudian pembentukan koperasi merah putih tiba tiba sudah terbentuk sementara masyarakat menunggu apa kejelasan dan pungsi dari koprasi itu. Kemudian beras bantuan di tarik Rp 10 000 (sepuluh ribu rupia) per KPM. Uangnya untuk siapa kami tidak tahu sementara mulai dari kepala pekon sampai Rt ada tunjangan.

” Tidak transparan anggaran dana desa dari pusat itu brapa besarnya. BUMDES sudah lama berdiri dari kepala pekon sebelumnya sudah ada tapi hasilnya kami masyarakat tidak tahu kemana untungnya. Pembentukan koperasi merah putih juga, masyarakat tidak pernah tahu langsung ada, penebusan beras bantuan pusat di tarik 10 ribu rupia untuk siapa kami tidak tahu”.

Kami meminta penegak hukum kabupaten Tanggamus harus bertindak tegas Dengan keadaan demikian. pekon terbaya ini banyak masyarakatnya menengah ke atas tapi banyak diam karena merasa tidak enak. tapi kalau di biarkan terus menerus nanti keenakan makan duit negara. Dalam peraturan dana desa itu jelas. Kepala pekon itu sebatas pengawasan tapi tidak di pekon kami, kepala pekon semua mengatur keuangan bahkan mengurusi semua sektor.

Sementara kepala pekon terbaya Mardatu saat di konfirmasi menjelaskan untuk pembangunan jembatan itu sudah sesuai dengan aturan kalau itu pernah di bangun oleh kabupaten saya kurang tahu percis sebap pada saat itu saya tidak menjabat kepala pekon, dan dana beras itu bukan 10 ribu rupia Lima ribu yang narik itu panitia untuk kebersamaan, kemudian untuk musyawarah pekon masyarakat sudah di wakili oleh BHP kepala lingkungan dan RT semuanya sudah terbuka.

” Pembangunan jembatan itu sudah lama sekali pada waktu itu saya tidak menjabat kepala pekon, kalau itu di bangun sama pemerintah daerah saya ngk ngerti sama sekali, karena tugas saya hanya membuka akses jalan lingkungan, kemudian apa yang di sampaikan oleh masyarakat sudah di wakili oleh BHP, kepala lingkungan, RT tokoh masyarakat dan agama jadi semua pembangunan di pekon terbaya ini sudah sesuai dengan spesifikasi untuk Bundes kami jalan setiap tahun jadi pekon terbaya ini bersih Tandasnya.”
( Red )

Memuat judul...


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Thanks!