Tintainformasi.com, Lampung Tengah – Kinerja Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Lampung Tengah, AKP Devrat Aolia Arfan, S.Tr.K., S.I.K., tengah menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak, termasuk keluarga korban pembantaian sadis di wilayah Selagai Lingga, mengaku kecewa atas minimnya perkembangan penanganan kasus tersebut, yang hingga kini belum menunjukkan kejelasan hukum.
Laporan khusus yang telah disampaikan keluarga korban sejak lama dinilai tidak mendapat tindak lanjut yang berarti. “Kami hanya ingin kejelasan, sampai di mana proses hukum kasus anak kami. Jangan dibiarkan berlarut-larut,” ujar salah satu anggota keluarga korban kepada awak media, Kamis (11/7).
Tak hanya kasus di Selagai Lingga, sejumlah laporan kriminal lain di wilayah hukum Lampung Tengah juga dikabarkan belum tertangani secara tuntas. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari masyarakat terkait prioritas dan keseriusan penanganan perkara di satuan Reskrim Polres setempat.
Sementara itu, informasi yang beredar di masyarakat menyebutkan adanya anggaran besar di lingkungan Reskrim Polres Lampung Tengah. Namun, tingginya alokasi anggaran tersebut belum berbanding lurus dengan progres penanganan kasus-kasus penting yang menjadi perhatian publik.
Saat dikonfirmasi, pihak Polres Lampung Tengah melalui Humas belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, AKP Devrat Aolia Arfan juga belum memberikan klarifikasi atas dugaan publik tersebut.
Lembaga swadaya masyarakat dan tokoh-tokoh daerah mulai mendesak agar pihak kepolisian dapat lebih terbuka dan transparan dalam menangani setiap laporan, terutama yang menyangkut nyawa dan keadilan bagi korban serta keluarganya.
Dalam semangat reformasi institusi penegak hukum, keterbukaan informasi dan profesionalisme dalam menjalankan tugas menjadi harapan besar masyarakat Lampung Tengah terhadap Polres dan jajarannya.
