Tintainformasi.com, Tanggamus — Tim Aliansi Tanggamus Memanggil (ATM) saat melakukan investigasi di Puskesmas Kelumbayan Barat, ditemukan sejumlah tenaga kesehatan setempat diduga tidak menerapkan aturan disiplin kerja. Jumat, (4/7/2025).
Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2025, bahwa setiap tenaga medis dan kesehatan memiliki kode etik yang harus dipatuhi.
Kepada Media Tintainformasi.Com, Ketua Aliansi Tanggamus Memanggil (ATM) Dauri Ruansyah, S.E., mengatakan bahwa disaat pihaknya mengunjungi UPTD Puskesmas Kelumbayan Barat yang terletak di Pekon Lengkukai, ditemukan suasana didalamnya nampak terlihat sepi.
“Kami temukan didalam puskesmas tersebut ada 4 orang petugas jaga, namun KUPT, K.TU, maupun dokternya tidak ada ditempat,” kata Dauri pada hari Selasa tanggal 1 Juli 2025.
Dauri menjelaskan, berdasarkan keterangan dari tenaga kesehatan yang sedang piket di Puskesmas Kelumbayan Barat pada saat itu, bahwa KUPT dibilangnya sedang dinas luar.
“Salah satu nakes bilang sama kami KUPT sedang ada kegiatan di dinas kesehatan kabupaten tanggamus, sementara dokter dikatakan sedang sakit,” jelasnya.
Namun disisi lain, keterangan dari tenaga kesehatan (Nakes) tersebut tidak sesuai dengan apa disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus saat di tanya oleh Dauri Ruansyah melalui komunikasi WhatsApp.
Menurut Dauri pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus tidak pernah mengetahui keberadaan KUPT Puskesmas Kelumbayan Barat tersebut.
“Saya telepon sekretaris dinas kesehatan tentang keberadaan Setiawan selaku KUPT, pihak dinas sama sekali tidak mengetahui, dan artinya keterangan mereka tidak sinkron,” ujarnya
Atas peristiwa itu, Dauri Ruansyah meminta kepada Bupati Tanggamus, Hi. Moh. Saleh Asnawi agar segera melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap Puskesmas Kelumbayan Barat.
“Saya harap Bupati Tanggamus agar dapat memberikan sanksi berat bagi tenaga kesehatan yang tidak disiplin terutama yang ada di Puskesmas Kelumbayan Barat,” Pungkasnya.
Salah satu warga Pekon Lengkukai Kecamatan Kelumbayan Barat inisial LW (26), kata Dauri, mengatakan bahwa pelayanan Puskesmas Kelumbayan Barat jauh dari kata sempurna, sehingga membuat masyarakat setempat enggan untuk berobat di fasilitas kesehatan tersebut.
“Disini pelayanan kesehatan nya tidak memilki standar, penyakit apapun cuma dikasih parasetamol selain itu sering mengalami kekurangan alat medis,” kata Dauri menirukan LW.
LW juga menjelaskan kepada Dauri, bahwa berdasarkan pengalaman mereka sebagai masyarakat setempat, pasien BPJS kesehatan yang berobat di puskesmas tersebut di suruh nebus obat di tempat yang lain.
“Masyarakat disini lebih baik berobat di Klinik Wahyu dari pada harus ke puskesmas, dan lebih parahnya lagi puskesmas disini kalau sudah pukul 14.00. tidak melayani pasien yang mau berobat, dengan alasan sudah tutup,” jelasnya. (Hdi).