Bandar LampungBERITA

Pemerintah Kota Bandar Lampung Berikan Pelatihan Penjamah Makanan SPPG

628
×

Pemerintah Kota Bandar Lampung Berikan Pelatihan Penjamah Makanan SPPG

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Bandar Lampung —Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melakukan pelatihan keamanan pangan siap saji bagi penjamah makanan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kota itu.

“Pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat pengawasan sekaligus meningkatkan kapasitas para penjamah makanan yang menjadi ujung tombak dalam menjaga kualitas pangan di lapangan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Muhtadi Arsyad Temenggung, di Bandarlampung, Minggu.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Ia mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan imbas dari adanya insiden keracunan yang menimpa ratusan siswa SMP dan SD di Kecamatan Sukabumi beberapa waktu lalu.

“Pelatihan keamanan pangan siap saji bagi penjamah makanan di SPPG MBG ini sangat penting, karena mereka berada di garda terdepan dalam menjaga mutu dan keamanan makanan yang dikonsumsi penerima manfaat,* kata dia.

Ia mengatakan, dengan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam pelatihan ini, risiko keracunan atau penyakit bawaan makanan dapat ditekan. Hal ini juga sebagai antisipasi agar kejadian keracunan tidak terulang kembali.

“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu agenda strategis pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Sehingga keamanan makanan harus tetap dijaga agar benar-benar layak dikonsumsi oleh anak-anak,” kata dia.

Ia mengatakan dalam pelatihan tersebut, para penjamah makanan diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya penerapan higiene dan sanitasi pangan secara konsisten.

“Mulai dari proses penerimaan bahan baku, penyimpanan, pengolahan, penyajian, hingga distribusi makanan kepada siswa harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” kata dia.

Menurutnya para penjamah makan perlu diberikan edukasi tersebut sebab, keberhasilan program MBG tersebut tidak hanya bergantung pada kecukupan gizi, tetapi juga pada jaminan keamanan pangan.

“Maka dari itu makanan yang tidak memenuhi standar keamanan berpotensi menimbulkan penyakit bawaan makanan (foodborne diseases) dan mengancam kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, aspek keamanan pangan tidak boleh diabaikan dalam penyelenggaraan program MBG,” kata dia.

Memuat judul...


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Thanks!