BERITALampungTanggamus

Warga Mengeluh Lagi, Proyek Sanitasi Desa Tanjung Sari Tanggamus Mangkrak

61
×

Warga Mengeluh Lagi, Proyek Sanitasi Desa Tanjung Sari Tanggamus Mangkrak

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Tanggamus — Program bantuan sanitasi individual (WC) di Pekon Tanjung Sari, Kecamatan Bulok, mangkrak di tengah jalan. Sebelas keluarga penerima manfaat di Dusun Tanjung Berisi, belum menerima fasilitas WC yang layak, karena proyek tersebut mengalami kemacetan dalam pelaksanaan pembangunannya. Senin, (06/10/2025).

Salah satu warga Penerima Manfaat, mengatakan bahwa awalnya senang dengan adanya program jamban sehat, namun kemudian, ia dan keluarganya merasa kecewa. “Saya senang, karena selama ini kami buang hajat ke sungai. Tapi sekarang kami kecewa, karena sejak bulan Juli sampai sekarang justru bangunannya mangkrak, belum ada atap, pintu belum terpasang dan wadah penampungnya belum dibuatkan”, kata Dama.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Diungkapkannya, bahwa ia sebagai buruh tani yang kesehariannya sibuk menjadi buruh upahan, namun, dalam pengerjaan program jamban sehat itu, justru harus menggali tiga lubang dan dilakukan secara pribadi, tanpa upah.

“Saya fikir namanya bantuan dari pemerintah, masyarakat tinggal pakai, ternyata kami disuruh gali lubang secara mandiri dan kini mangkrak, sudah satu bulan, entah kapan akan diselesaikannya”, ungkapnya.

Sementara warga lainnya, Asep memaparkan, Program sanitasi individual dari sebelas titik, yang sudah terselesaikan barulah tiga WC. “Satu WC baru satu galian septic tank, belum ada pondasi dan tidak ada materialnya. Satu bangunan bata merah berukuran dua meter, kemudian, dua bangunan belum memiliki atap dan pintu, dan empat bangunan belum ada septic tank. Sudah sebulan ini bangunan itu mangkrak”, jelasnya.

Atas kejadian itu, Asep sangat menyayangkan Pemerintah Desa Tanjung Sari yang tidak memiliki belas kasih terhadap masyarakatnya. “Mereka sudah rela membuat galian lubang sebanyak tiga titik secara mandiri, namun, karena guyuran hujan, lubang tersebut terisi tanah dan masyarakat harus menggali kembali”, terangnya kesal.

Menurut Asep, masyarakat Tanjung Sari tergolong sabar. “Diminta menggali, mereka sukarela menggali, tanpa ada tuntutan, jadi mohon agar pemerintah desa segera melakukan komunikasi dengan para penerima manfaat agar mendapatkan kejelasan, kapan akan diselesaikan”, pungkasnya.
(Hadi Hariyanto)

Memuat judul...


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Thanks!