BERITALampung SelatanPENDIDIKAN

Disdikbud-Forum CSR Genjot Kolaborasi Industri Agarb Lulusan SMK Siap Kerja

47

Tintainformasi.com, Lampung Selatan — Upaya memperkecil kesenjangan keterampilan antara siswa SMK dan kebutuhan industri di Lampung memasuki fasee baru. Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menandatangani MoU dengan Forum CSR Lampung untuk menjalankan program Corporate Goes to School, sebuah skema kolaborasi yang menghadirkan langsung praktisi industri ke ruang-ruasng belajar SMK.

MoU yang diteken di SMKN 1 Natar, Lampung Selatan, pada Jumat, 14 November 2025 itu, menjadi pijakan formal bagi penyelarasan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja.

Inti program ini adalah kerja nyata di lapangan yang mencakup pelatihan teknis berbasis industri, pendampingan kompetensi, pembukaan akses magang, hingga peluang rekrutmen bagi siswa SMK.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Thomas Amirico menegaskan langkah ini merupakan intervensi nyata untuk memperkuat kualitas lulysan SMK.

“Program Corporate Goes to School ini adalah langkah konkret untuk memastikan lulusan SMK kita memiliki kompetensi yang benar-benar dibutuhkan industri. MoU ini bukan sekadar kerja sama di atas kertas, tetapi komitmen untuk bekerja bersama secara sistematis, mulai dari pelatihan, magang, hingga penyelarasan kurikulum,” kata Thomas.

Ia menjelaskan bahwa keterlibatan industri sejak proses belajar akan mengubah cara siswa memahami dunia vokasi.

“Kita ingin siswa tidak lagi hanya belajar teori. Mereka harus bersentuhan langsung dengan teknologi, budaya kerja, dan standar industri. Dengan kolaborasi ini, sekolah tidak berjalan sendiri, tetapi beriringan dengan perusahaan yang tahu persis kompetensi apa yang dibutuhkan di lapangan,” ujarnya.

Program ini juga memperkuat ekosistem SMK melalui dukungan infrastruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah berdasarkan shopping list sarpras yang disusun Pemprov Lampung.

Pelaksanaan Corporate Goes to School dijadwalkan dimulai pada semester genap tahun ajaran 2026 untuk SMK dengan kompetensi keahlian relevan.

Kurikulum turrut diselaraskan berdasdarkan masukan industri, meliputi pemahaman etika kerja, kedisiplinan, soft skill, hingga standar teknis yang diterapkan perusahaan. Bagi industri, skema ini menjadi jalur menemukan talenta muda yang sudah dipersiapkan sejak awal.

Sejumlah perusahaan telah menyatakan komitmennya bergabung, di antaranya Coca Cola Europacific Partners, Pertamina Geothermal Energy Ulu Belu, PT Bukit Asam Unit Tarahan, Great Giant Pineapple, Gunung Madu Plantations, Nestle Indonesia, Telkom Witel Lampung, United Tractors, serta perusahaan perhotelan dan lembaga pelatihan. Beberapa perusahaan nonanggota Forum CSR juga ikut mendukung pelaksanaan program.

Thomas menegaskan seluruh proses harus bermuara pada manfaat nyata. Ia yakin konsistensi pelaksanaan program ini dapat membawa lulusan SMK siap kerja di lapangan.

“Yang paling penting adalah implementasinya. Kami ingin memastikan setiap kegiatan benar-benar memberi manfaat bagi siswa dan sekolah. Kalau ini berjalan konsisten, saya yakin lulusan SMK Lampung akan punya posisi yang jauh lebih kuat di pasar kerja,” pungkasnya. ()

Exit mobile version