BERITALampungPENDIDIKANPesawaran

Read Aloud, Metode Menyenangkan Untuk Tingkatkan Minat Baca Anak di Pesawaran

293
×

Read Aloud, Metode Menyenangkan Untuk Tingkatkan Minat Baca Anak di Pesawaran

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Pesawaran, 26 November 2025 — Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berupaya mendorong penguatan budaya membaca bagi para pegiat literasi, salah satunya melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Read Aloud atau Membaca Nyaring yang digelar selama tiga hari 25-27 November 2025 di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Pesawaran.

Pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga kategori peserta yakni pustakawan/pegiat literasi (25 November), guru PAUD/TK/SD (26 November), serta orang tua (27 November), dengan total peserta mencapai 150 orang.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri yang telah lama berkecimpung dalam dunia literasi anak, yaitu Tri Sujarwo (Read Aloud Metro), Dra. Nellawaty Ningsih, M.M. (Pegiat Literasi) dan Irma Puspita Sari (Founder Read Aloud Lampung). Sesi kegiatan dipandu oleh Kepala Bidang PPIP Diskominfotiksan Pesawaran, Ihsan Taufiq, S.I.Kom., M.P.A.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Halimah Bin Zakaria, S.E., M.M., dalam sambutannya menyebut kegiatan literasi yang menyenangkan seperti ini penting untuk dihadirkan sebagai upaya memunculkan kebiasaan membaca yang dapat terbentuk secara alami.

Menurutnya, metode membaca nyaring bukan hanya soal membacakan buku, melainkan menghadirkan pengalaman membaca yang penuh ekspresi, interaktif, dan menyenangkan.

“Semoga pelatihan ini tidak hanya menjadi wawasan, tetapi dapat diimplementasikan langsung kepada anak didik dan lingkungan keluarga,” ujarnya.

Bunda Literasi Kabupaten Pesawaran, Cindy Aria Anton, S.E., M.M., yang turut hadir membuka acara menerangkan bahwa upaya peningkatan indeks literasi di Pesawaran harus dimulai sejak anak berada pada usia TK dan SD.

Read Aloud atau membaca nyaring dinilai dapat menghubungkan anak dengan kata, imajinasi, dan pengetahuan. Ketika guru atau orang tua membacakan cerita dengan intonasi dan ekspresi yang tepat, anak bukan hanya mendengar, tetapi merasakan cerita itu.

Beberapa manfaat dari kegiatan membaca nyaring, antara lain yaitu dapat menumbuhkan minat baca dan rasa ingin tahu, membangun kedekatan emosional antara pembaca dan anak, serta membantu anak memperkaya kosa kata, struktur bahasa, serta kemampuan memahami konten cerita.

Cindy pun mengajak para guru dan orang tua untuk menjadikan Read Aloud sebagai aktivitas rutin, bukan sebagai tugas tambahan.

“Jadikan teknik ini sebagai cara menciptakan suasana belajar yang hidup, bukan kewajiban yang membebani,” tambahnya.

Dalam paparannya, Tri Sujarwo atau yang lebih dikenal dengan sapaan Jarwo Songha menjelaskan bahwa Read Aloud dapat diberikan sejak anak masih dalam kandungan hingga usia remaja, dengan penyesuaian jenis bacaan sesuai tahapan usia pembaca.

Beberapa teknik dasar Read Aloud yang disampaikan antara lain menyusun jadwal rutin membaca bersama anak, mempersiapkan buku dan mempelajarinya sebelum dibacakan, serta menggunakan ekspresi, intonasi, dan interaksi selama membacakan cerita.

“Membaca nyaring efektif dalam membantu perkembangan bahasa, berpikir logis, kreativitas, serta kemampuan memahami konteks pada anak,” paparnya.

Di penghujung Bimtek, para peserta selanjutnya berkesempatan untuk mempraktikan secara langsung teknik membaca nyaring berdasarkan materi yang disampaikan. Melalui kegiatan ini, para guru, orang tua dan pegiat literasi diharapkan dapat menjadi bagian dalam meningkatkan budaya literasi di Pesawaran sekaligus menyiapkan generasi yang cerdas, kreatif, dan melek literasi.

Memuat judul...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *