TINTAINFORMASI.COM, JAKARTA – Masjid Darussalam, Kota Wisata, Cibubur, menjadi salah satu Masjid terbilang megah, di wilayah Jabodetabek. Meski dalam proses rehab, Masjid Darussalam itu tetap menjadi salah satu ‘buruan’ umat muslim selama Bulan Ramadan.
Masjid Darussalam dibangun di atas tanah seluas 1,3 hektare, sejak 1998 lalu. DAN Kini telah mengalami banyak perubahan dari sisi struktur bangunan hingga visi misi.
Bahkan tampilan fasad Masjid Darussalam mengalami perubahan bentuk yang lebih kekinian. Pada malam hari, fasad Masjid Darussalam terlihat lebih cantik dengan lampu yang menyala warna-warni.
Ketua Umum Yayasan Masjid Darussalam H Novil Anoverta, mengatakan Masjid Darussalam memiliki pengurus inti 4 dan 8 kepala divisi dengan Ketua Dewan Pembina Masjid Darussalam adalah H Hengki Haryadi.
“Masjid Darussalam saat ini dalam tahap renovasi dengan menelan biaya Rp40-an miliar selama setahun terakhir,” kata H Novil Anoverta, Minggu 9 April 2023
Filosofi Kubah Masjid
H Novil Anoverta menjelaskan Masjid Darussalam memiliki kubah besar dengan cat warna emas. Kubah Masjid ini memiliki desain unik yang mengusung konsep perpaduan budaya Minang dan Makassar.
Satu hal yang unik, Ujar H Novil Anoverta bahwa Masjid Darussalam ini memiliki kubah ‘mirip tanduk’. Kubah tersebut dilengkapi dengan 4 menara kecil yang menggambarkan 4 sahabat Nabi Muhammad SAW.
“Bangunan baru ini ada 4 menara dengan 17 rusuk, ini menggambarkan bahwa masjid ini ditopang 4 menara ini filosofinya 4 sahabat nabi salah satunya Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Abu Bakar Ash Siddiq,” katanya.
Pada bagian belakang kubah terdapat tambahan 17 rusuk yang posisinya semakin meninggi. Konsep tersebut diambil dari jumlah rakaat salat fardlu 17 rakaat dalam sehari.
Masjid Darussalam, lanjutnya memiliki 3 lantai, di mana lantai 1 dan 2 untuk kegiatan beribadah dan lantai 3 untuk pengurus.
Masjid dengan luas bangunan sekitar 5.000 meter persegi ini memiliki kapasitas 6 ribu jemaah.
Memasuki ke dalam bangunan masjid, jemaah disuguhkan dengan kemegahan di dalamnya. Novil menyebut, jemaah akan merasakan sensasi seperti di masjid Nabawi.
“Sekarang sudah beda dengan masjid yang lama. Sekarang kita merasakan seperti masuk Masjid Nabawi. Ini kita bikin konsep jadi orang masuk sini menikmati ketenangan, kenyamanan. Konsep kamar mandi, audio visual kami menggunakan videotron, sound sistemnya yang lengkap,” katanya.
Hadirkan Ustaz Timur Tengah
Sejak bulan Ramadan, Masjid Darussalam menyiapkan berbagai kegiatan keagamaan. Selain tarawih yang dilaksanakan setiap malam, Masjid Darussalam juga tengah mempersiapkan kegiatan i’tikaf 10 hari terakhir Ramadan dengan mendatangkan ustaz dari Timur Tengah, di antaranya Syeikh Abdul Karim Qasul dari Aljazair dan Syeikh Abdul Rahman Said dari Yaman.
“Banyak sekali kegiatan, i’tikaf 10 hari terakhir, ustaznya dari Timur Tengah. Kapasitasnya sekarang 6 ribuan, 50 persen jemaah luar,” kata Novil.
Selain itu, Masjid Darussalam juga memiliki program kajian rutin yang mendatangkan sejumlah ustaz terkenal hingga Ustaz seleb, salah satunya Buya Yahya.
“Kajian ada tiap hari. Hari Senin-Kamis itu kajian muslimah mulai dari jam 08.00-11.00 WIB. Kalau kajian untuk pria mulai Kamis-Minggu malam, Jumat dan Sabtu subuh. Ustaz-ustaz yang bagus-bagus,” katanya.
H Novil Anoverta berharap doa dan dukungan, agar Masjid Darussalam bisa cepat rampung dan dapat dinikmati umat muslim di Indonesia. (Red)