Tintainformasi.com, Jawa Timur Wonosari Madiun — Kepala sekolah hebat dan bermartabat salah satu sosok perempuan yang memang menjadi salah satu yang bisa benar benar memperjuangkan dan bisa membawa nama baik sekolah.
Hal ini menjadi bukti nyata di SMKN 1 Wonoasri Madiun Sosok Ibu yang berjuang demi sekolah dan membawa nama harum sekolah karena dengan kegigihan ,keuletan dan dengan perjuangan yang sungguh sangat luar biasa maka ibu WIWIK WIYATI ,MPD menjadi wakil dari beberapa sekolah menengah kejuruan dan mendapatkan peringkat dalam acara webinar Paparan terbaik SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan Regional 3 Bali.
Peningkatan kualitas pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hal tersebut salah satunya diwujudkan melalui terobosan SMK Pusat Keunggulan yang telah diluncurkan sebagai Merdeka Belajar episode ke-8 pada 2021 lalu, dan masih berjalan hingga saat ini.
Program SMK Pusat Keunggulan merupakan pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, serta dunia kerja.
IBU WIWIK WIYATI ,M.PD Mengatakan bahwa saat ini sebanyak 1.850 SMK Pusat Keunggulan telah difasilitasi dalam pengembangan yang bermuara pada tiga perubahan pola pikir, yaitu kepemimpinan kepala sekolah, kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha dan dunia industri, dan penyerapan tamatan.
“Pada tahun 2024 ini, sebagai pengembangan dan penajaman program, SMK Pusat Keunggulan akan difokuskan pada pengembangan SDM, yaitu kepala sekolah, guru, dan pengawas. Salah satunya adalah bagaimana kepala sekolah dapat berperan sebagai CEO yang mampu memimpin dan mengelola satuan pendidikan dengan basis kolaborasi bisnis dan pembelajaran,” dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertajuk “SMK Semakin Hebat dan Berdampak” yang disiarkan melalui kanal Youtube KEMENDIKBUD RI,
Kemudian terkait penyelarasan dunia usaha dan dunia industri, lanjut Ibu WIWIK WIYATI,M.PD, salah satu hal yang akan diperkuat adalah sinkronisasi kurikulum. “Dulu kurikulum hanya sebatas mendapat pengesahan dari industri. Namun kini dengan adanya sinkronisasi, kurikulum sekolah akan dipandu sesuai kebutuhan dan permintaan industri. Kebutuhan tersebut kami rumuskan bersama untuk mencapai sertifikasi kompetensi yang sejalan dengan industri,” jelasnya.
Di samping itu, Kemendikbudristek juga memiliki program Skema Pemadanan Dukungan (matching fund) yang dapat menarik minat industri untuk meningkatkan dukungan kepada SMK yang menjadi mitranya. Pada program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan, Kemendikbudristek memadankan investasi industri dengan nilai serupa sehingga dampak terhadap penguatan pembelajaran berbasis industri akan semakin besar.
“ibu WIWIK juga mengatakan Adapun bentuk pemadanan dukungan dari industri terdiri in cash dan in kind. Dukungan in cash atau bantuan dalam bentuk tunai dapat berupa peralatan pembelajaran, sarana dan prasarana, gedung, dan teaching factory. Sedangkan dukungan in kind atau fasilitas dapat berupa pelatihan bagi guru, praktisi mengajar di satuan pendidikan, bantuan sinkronisasi kurikulum, penerimaan guru magang, dan sertifikasi kompetensi bagi guru.
Sementara itu, dari sisi Kemendikbudristek akan memberikan dukungan dalam bentuk penguatan implementasi Kurikulum Merdeka. “Kami memfasilitasi agar SMK Pusat Keunggulan ini menjadi rujukan bagi SMK lain dalam implementasi Kurikulum Merdeka, seperti bagaimana berfungsinya komunitas belajar, saling berbagai praktik baik, bagaimana satuan pendidikan menyelenggarakan seri webinar, hingga pembuatan modul video pembelajaran yang diunggah di Platform Merdeka Mengajar (PMM),” tutur ibu Wiwik.
Di SmKN 1 ini juga telah menerapkan project-based learning dengan sistem blok penuh, yang didukung oleh industri sebagai quality control terhadap produk atau jasa yang mereka hasilkan. Pembelajaran berbasis projek tersebut dilaksanakan di teaching factory dengan peralatan yang sesuai dengan standar industri, di mana sebagian besar adalah bantuan dari program pemadanan dukungan.
“Di sisi lain, Kepala SMK Negeri 1 ini mengaku Skema Pemadanan Dukungan membawa banyak dampak baik bagi sekolahnya. “Dengan adanya pemadanan dukungan ini, teaching factory kami berkembang cukup pesat, hingga empat konsentrasi keahlian keahlian yang ada di sekolah kami sudah memiliki teaching factory masing-masing. Selain itu, terjadi peningkatan kerja sama dengan industri, baik di Madiun maupun diluar Madiun .
Dalam hal peningkatan kompetensi SDM, jumlah guru bersertifikasi meningkat pesat dan sarana prasarananya sudah berbasis industri. Demikian pula dengan kompetensi lulusan SMK Negeri 1 ini , dibuktikan dengan angka tracer study yang cukup tinggi, baik yang berwirausaha maupun melanjutkan ke perguruan tinggi. Pungkasnya.
(Team Liputan)