BERITALampung Barat

PMII Di-Angkon Muakhi Kerajaan Skala Brak

193
×

PMII Di-Angkon Muakhi Kerajaan Skala Brak

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Lampung Barat —Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diangkat menjadi saudara (angkon muakhi) oleh Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak. Prosesi adat dilaksanakan di Lamban Dalom Kepaksian Pernong, Pekon Balak, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, Senin (30/6/2025) dinihari.

Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23, Drs. Pangeran Edwarsyah Pernong, SH, MH, memimpin langsung prosesi adat angkon muakhi tersebut. Ditandai dengan pemasangan kikat hanuang bani dan lencana Kepaksian Pernong kepada Ketua Umum PB PMII, M. Shofiullah Cokro, Ketua Majelis Pembina Daerah (Mabinda) PMII Lampung, Fajrun Najah Ahmad, Ketua PKC PMII Lampung, M. Yusuf Kurniawan, Sekretaris PKC PMII, Azep Maulana, dan Ketua Bidang Kaderisasi PKC PMII Lampung, M. Munif Jazuli.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Prosesi angkon muakhi para tokoh PMII itu berlangsung sejak pukul 01.30 hingga 02.30 Wib dan dihadiri para Ketua PMII Kabupaten/Kota se-Lampung, para Ketua Korp PMII Putri (KOPRI), Pengurus Koordinator Cabang (PKC), serta beberapa alumni, diantaranya Eny Puji Lestari, Wawansyah, Herman Ali, Andi, dan Syahrudin Putera yang dikenal memiliki kedekatan khusus dengan Pun Edwar, panggilan akrab Pangeran Edwarsyah Pernong. Hadir juga beberapa Pengurus Besar (PB) PMII, seperti Acep, Lodri, Iqbal, Ilham, dan Fahmi.

Pangeran Edwarsyah Pernong berharap, dengan telah menyatunya keluarga besar PMII dengan Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak diharapkan kaum muda intelektual dapat terus melestarikan dan mengembangkan keberadaan adat budaya yang telah ada sejak ratusan tahun silam, guna semakin menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk terus memajukan Negara Republik Indonesia.

Terpisah, Ketua Mabinda PMII Lampung, Fajrun Najah Ahmad, menyatakan pelaksanaan angkon muakhi dengan Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak ini setelah melalui proses panjang. Baik berupa diskusi, pengkajian, dan pendekatan intens kepada para tokoh adat.
Dikatakan, kader PMII harus memahami akar adat dan budaya bangsa yang telah ada sejak ratusan tahun silam, yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan bangsa hingga menuju kemerdekaan dan sampai saat ini.

“Angkon muakhi ini merupakan langkah awal bagi kader PMII untuk melakukan berbagai akselerasi program, yang intinya tidak boleh tercerabut dari akar budaya bangsa. Kami menyadari, saat ini banyak kaum muda yang sedikit sekali pemahamannya mengenai akar budaya bangsa yang telah dilahirkan oleh para leluhur di negeri ini. Karenanya, PMII memulai gerakan tersebut, dan saya berharap nantinya sejarah serta adat budaya lokal akan menjadi bagian materi pengkaderan di PMII,” tutur mantan Ketua Umum PMII Lampung 1986-1987 itu.
Ia mengaku telah membicarakan secara khusus perlunya kader PMII mengangkat sejarah dan adat budaya leluhur lokal dengan Ketua Umum PB PMII, Syofiullah Cokro, untuk menjadi salah satu materi dalam pengkaderan.

“Ketua Umum PB PMII dalam kunjungan ke daerah-daerah lain Inshaallah juga akan membangun hubungan harmonis dengan seluruh kerajaan yang merupakan bagian dari sejarah dan adat istiadat bangsa ini. Sehingga nantinya, kader PMII di semua wilayah akan memahami perjalanan panjang sejarah dan adat istiadat di daerahnya masing-masing. Prinsipnya, kader PMII tidak boleh tercerabut dari akar sejarah dan adat istiadat daerahnya,” lanjutnya.

Fajar –panggilan akrab Fajrun Najah Ahmad- juga mengusulkan kepada Ketua Umum PB PMII untuk menjalin komunikasi dengan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) yang memayungi sekitar 58 kerajaan di Indonesia. Sehingga tetap terbangun ghirah perjuangan para leluhur negeri ini di era kemajuan dunia yang demikian pesat.

Beberapa Kegiatan
Diketahui, pada hari Minggu (29/6/2025) kemarin hingga Senin (30/6/2025) dinihari, Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak melakukan beberapa kegiatan pemberian gelar dan angkon muakhi. Diawali dengan kunjungan Kapolda Irjen Pol. Helmy Saktika ke Lamban Dalom Kepaksian Pernong pada siang harinya.
Malam harinya, prosesi adat pemberian gelar sekaligus piagam dilakukan kepada 3 perwira menengah TNI AD, yaitu Letkol Inf. Rinto Wijaya, Letkol Inf. Rizki Kurniawan –Dandim Lampung Barat-, dan Letkol Armed Roni Hermawan –Dandim 0410 Bandar lampung-.

Selain itu, pemberian gelar dan piagam penghargaan diserahkan kepada beberapa tokoh yang selama ini telah menunjukkan kesetiaan kepada Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak dengan berbuat kebaikan kepada berbagai elemen di daerahnya masing-masing di Provinsi Lampung. (*)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Thanks!