Bandar LampungBERITA

Ketua Umum GBN Apresiasi Mahasiswa dan Elemen Masyarakat, Menciptakan Lampung Kondusif

70
×

Ketua Umum GBN Apresiasi Mahasiswa dan Elemen Masyarakat, Menciptakan Lampung Kondusif

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Bandar Lampung —Ketua Umum Garuda Berwarna Nusantara (GBN) mengapresiasi Mahasiswa dan Elemen masyarakat yang melakukan aksi penyampain pendapat telah menciptakan situasi Provinsi Lampung Kondusif, hal ini dikatakan oleh Johan Syahril, Ketua Umum Garuda Berwarna Nusantara (GBN), Selasa, (2/9/2025).

“Alhamdullilah kita bersyukur, Gubernur, Pangdam , Kapolda Lampung, beserta Forkompimda, peka dan cepat tanggap serta peduli dengan adik-adik mahasiswa, elemen masyarakat yang melaksanakan kegiatan unjuk rasa, ditemui secara langsung, sehingga psikologis para pengunjuk rasa terbangun kesadaran untuk menjaga ketertiban dan aman tidak anarkis”. Kata Johan Syahril.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Ketua Umum GBN pun mengaprsiasi kepada Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, beserta Pangdam Kodam XXI/Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Danang Suryo Wibowo, Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar beserta para tokoh adat dan agama, dengan tindakannya menemui secara langsung dan berdialog ditempat aksi, sehingga unjuk rasa dengan ribuan perwakilan mahasiswa serta elemen masyarakat berjalan denga aman dan tertib.

Johan Syahril Ketua BGN mengingatkan, Seorang pemimpin harus memiliki tuntunan leluhur yaitu, Titi. Artinya kita tau akan diri kita ini siapa, diciptakan untuk apa, dan akhirnya kita akan kemana. Yang ke dua Toto, Artinya kita harus punya sifat bisa tau apa yang kita lakukan, dan bisa menata dengan baik. Serta berhubungan baik ke semua mahluk ciptaan Allah ,/ tuhan yme. Jadi dapat disimpulkan, kita harus punya sifat bijak dan bisa memberikan solusi dan menata dalam arti yang luas.
Tuntunan yang ke tiga, menurut Johan, Tenterem, artinya sifat yang bisa memberikan kenyamanan / tenterem.. Bisa ciptakan kerukunan. Sedangkan tuntunan ke empat Sri Rahayu. Itu artinya Kemakmuran, Pemimpin harus punya banyak solusi buat rakyatnya, yang bermuara pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

Johan berharap, Negara harus bertindak tegas, usut tuntas provokator saat aksi 28 Agustus 2025 yang mencederai demokrasi yang berdampak pada perusakan dan pembakaran fasilitas umum dan fasilitas negara.
“Hati-hati dengan politik adu domba jaman belanda, Devide et Impera, mari kita jaga tempat kita dilahirkan dan dibesarkan di Sai Bumi Ruwa jurai dari perongrong negara dan provokator, pemecah belah rakyat Indonesia” kata Johan Syahril Ketua Umum Garuda Berwarna Nusantara.

Memuat judul...


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Thanks!