TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG SELATAN —
Bupati Lampung Selatan (Lamsel), Radityo Egi Pratama mengapresiasi Desa Fajar Baru di Kecamatan Jati Agung yang dinilainya siap menjadi percontohan program agroduwisata.
“Desa Fajar Baru dinilai telah memenuhi konsep dan potensi pengembangan agroduwisata yang menjadi fokus pembangunan daerah,” kata Bupati Radityo Egi Pratama di Kalianda, Rabu.
Menurut dia, konsep dan atmosfer Balai Desa Fajar Baru dinilai unik, artistik, serta mencerminkan semangat kreativitas warganya.
Dia menjelaskan, dengan didukung lokasi strategis serta UMKM lokal yang aktif, Desa Pajar Baru pantas dijadikan sebagai tempat percontohan program agroduwisata untuk desa-desa lain di Kabupaten Lampung Selatan.
“Kalau kepala desanya seniman, ya beginilah hasilnya. Menurut saya, selama saya berkeliling, kantor desa ini yang paling bagus. Nyentrik, seni, bersih, asri, dan memiliki pemandangan sawah yang indah. Tadi saya cek juga, kamar mandinya kering dan wangi,” ucapnya.
Dia juga menilai, inovasi seperti inilah yang dibutuhkan Lampung Selatan dalam mendorong pembangunan desa kreatif dan berdaya saing.
“Setiap karya besar lahir dari keberanian berinovasi dan semangat kolaborasi lintas sektor. Ini berlaku bukan hanya untuk kepala desa, tetapi juga bagi pejabat struktural hingga bupati. Salah satu penggagas kolaborasi ketahanan pangan dengan sektor pariwisata ini adalah Kadis TPH Bun, Pak Mugiono. Saya hanya merajut ide-ide yang sudah muncul dari jajaran,” ujarnya.
Oleh karena itu, bupati memastikan bahwa pada tahun 2026 Pemkab Lampung Selatan akan memperbaiki Jalan Murni As dan Jalan Baitul Makmur, akses yang saling terhubung serta menjadi jalur utama masyarakat setempat.
“Program ini saya harapkan menjadi model transformasi desa yang mampu menggerakkan ekonomi lokal melalui perpaduan antara pariwisata, edukasi, dan penguatan sektor pangan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Fajar Baru, M. Agus Budiantoro mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan bupati beserta jajaran.
Ia menerangkan bahwa pembangunan balai desa yang kini menjadi ikon lokal tersebut memakan waktu sekitar 10 bulan, sejak November 2024 hingga Mei 2025.
“Kami sangat berbahagia atas kunjungan bupati. Mohon maaf jika penyambutan kami masih kurang sempurna. Semua pembangunan ini kami lakukan agar masyarakat merasa nyaman dan bangga dengan desanya,” ujar Agus.
Ke depan, Pemerintah Desa Fajar Baru berencana mengembangkan kafe persawahan dengan fasilitas “live music” serta menghadirkan konsep K3 Kandang, Kolam, dan Kebun sebagai daya tarik utama agroduwisata ( RS)


