Bandar Lampung,TintaInformasi.com–Langit Novotel tiba-tiba ‘gelap’. Usai Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berucap, “belum tentu Pak Herman HN yang dicalonkan. Ngapain kita calonin Pak Herman Gubernur kalau prestasinya gak ada”.
Harapan Herman HN mendapatkan dukungan 1000 persen nyagub dari Surya Paloh meredup. Padahal dia sudah berkorban besar: lompat pagar dari PDIP. Berpisah dengan partai istrinya Walikota Bandarlampung Eva Dwiana. Bukan Surya Paloh namanya, jika tak lihai bermain politik. King Maker politik level nasional ini tahu persis cara berhitung cermat agar Pilgub Lampung 2024 jagonya menang.
Dua Pilgub Lampung makin meneguhkan tagline sebuah iklan produk: apapun makanannya, minumannya teh botol Sosro. Mirip: siapa pun calon gubernurnya, penentunya ada di ‘Kebon Tebu’. Calon incumben Ridho Ficardo dan Arinal Djunaidi sudah merasakan lezatnya kebon tebu itu.
Namun Ridho apes. Coba mau membangun kemandirian, justru keok melawan Arinal Djunaidi. Bahkan, Herman HN yang sudah berpengalaman dua kali nyagub juga langganan kalah melulu. Padahal saat itu dia sedang hebat: dua periode menjabat walikota dengan segudang prestasi.
Saat wawancara di akun YouTube dinatalks, Arinal pun terlihat gugup, tidak begitu semangat saat ditanya apakah akan nyagub lagi. Dia seperti sadar betul, nasib politiknya kemana. Penentu utamanya bukan dia. Jawaban pun dibuat diplomatis dan normatif.
Agar tak memupus harapan dan membuat murung Herman HN, Surya Paloh pun memberikan sejumlah persyaratan subjektif. Prinsip Surya Paloh, sekali mencalonkan gubernur Lampung, partainya harus sukses. Jangan salah usung calon. Seperti saat dirinya jitu menentukan pilihan mengusulkan Jokowi dua kali nyapres.
Jika tak Herman HN dan Arinal Djunaidi, lalu siapa cagub penantang lainnya. Saat podcast di akun YouTube Bung AFa (Fadri Auli) edisi bulan lalu, Alzier Dianis Thabranie menyatakan siap maju pada Pilgub 2024. “Jika tambang saya laku di Kalimantan, cukuplah buat saya nyagub,” ucapnya mantap.
Peta Pilgub 2024 pun menjadi sangat dinamis dan menarik. Arinal, Herman atau Alzier. Apakah manisnya teh botol Sosro masih terasa dampaknya? Apakah penentu gubernur Lampung bisa terpatahkan? Biarkan waktu yang menjawab. Wallahu alam bisawab. (Red)
