LampungLampung Selatan

Ada Proyek Siluman di Merbau Mataram, Jelang Pilkades Serentak

80

Tintainformasi.com, Lampung Selatan — Mendekati hari pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang I di Kabupaten Lampung Selatan, pada 28 Oktober 2021, di Desa Sinar Karya, Kecamatan Merbau Mataram, ada proyek siluman. Meski begitu, warga mengaku bersyukur dan gembira, karena jalan ruas Desa Sinar Karya – Talang Jawa, akan segera dibangun dengan jalan aspal hotmix.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

saat ini terlihat tumpukan material batu split ukuran 1 x 2 dan 2 x 3 yang berjejer di sepanjang jalan. Bukan hanya itu, patok untuk bukti ukuran STA pun sudah berjejer di halaman pekarangan rumah warga. Ini menandakan, telah dilaksanakannya pengukuran oleh pihak Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan.

Namun warga juga bertanya, sumber pekerjaan itu, apakah dari Dinas PUPR Kabupaten atau Dinas PUPR Provinsi Lampung. Namun yang pasti, pengukuran jalan ruas Sinar Karya – Talang Jawa serta penumpukan materialnya, tampak jelas mendekati hari pelaksanaan Pilkades yang tinggal menghitung hari. Lantas, bisakah kegiatan yang belum dilelang dan belum jelas rekanannya, tapi material sudah siap di lokasi ?.

Pejabat (Pj) Kepala Desa Sinar Karya, Carlidin, saat dikonfirmasi mengatakan, kalau material yang sudah menumpuk di pinggir jalan desa, bukan kegiatan yang bersumber dari Dana Desa (DD).

“Bukan kegiatan DD, itu pekerjaan Dinas PUPR Lamsel, sudah diukur dan material sudah dikirim ke lokasi,” jelasnya, kepada Media saat dihubungi via ponsel, Rabu (13/10/2021).

“Waktu itu pihak rekanannya juga sudah menemui saya, dadakan juga ketemunya, kata dia (rekanan, red) gak lama lagi mau dikerjakan. Kalau gak salah sih, namanya Minak Rahmat, datangnya bersama orang PU,” bebernya.

Sementara, salah satu Staf UPT Dinas PUPR Kecamatan Merbau Mataram mengaku memang mengikuti pelaksanaan pengukuran jalan ruas Sinar Karya – Talang Jawa bersama Staf Dinas PUPR Lamsel dan konsultan kegiatan.

“Itu waktu pengukuran setahu saya baru perencanaan, saya juga gak tau kalau setelah itu langsung dikirim materialnya. Itu kegiatan PJJ yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Memang itu sudah dilakukan pengukuran oleh Dinas PUPR dan konsultan. Kegiatan itu baru perencanaan kayaknya sih belum ditenderkan,” ungkapnya.

Ia juga merasa terkejut ketika dua hari setelah selesai pengukuran, material langsung datang.

“Saya sempat telepon Pj Kadesnya, saya tanya itu material yang numpuk di pinggir jalan itu apa pekerjaan Dana Desa, waktu itu jawab Pak Carlidin, itu material pekerjaan PU. Itu juga materialnya ditumpuk sampai di depan balai desa, padahal lokasinya gak sampai situ,” tutupnya.

Sementara, Kepala Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Dinas PUPR Kecamatan Merbau Mataram, Gembong, ketika dikonfirmasi tampak kebingungan. Bahkan Gembong pun spontan menjawab kalau dirinya juga bingung asal kegiatan itu darimana.

“Saya saja bingung om, itu kerjaan dari mana, siapa rekanannya juga gak jelas, setahu saya bukan pekerjaan dari Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan. Ini juga lagi saya selidiki, ini pekerjaan siapa,” ujar Gembong dengan nada bingung. (red)

Exit mobile version