TintaInformasi.com,LampungSelatan–Diduga/terindikasi ingin meraup untung sebesar-besarnya, proyek pembangunan jalan Setia Budi I, Ruas Jalan Talang Jawa – Sinar Karya, kecamatan Merbau Mataram, kabupaten Lampung Selatan terkesan asal-asalan,dan tidak menjaga mutu dan kualitas asal jadi.
hal itu mendapatkan kritikan pedas
dan protes dari masyarakat.
Menurut pantauan dari awak media
Di lapangan, proyek tersebut bersumber dari APBD. P Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 lebih tepat perubahan akhir tahun
Dengan nilai angka yang sangat fantastis
Rp. 2.114.024.400,- (Dua miliar seratus empat belas juta dua puluh empat ribu empat puluh ratus rupiah)
Sesuai dengan nilai kontrak yang terpampang.
Proyek yang dilaksanakan oleh CV Rafandra Perdana ini bernomor kontrak KTR /18/BM.04/IV.04/2021, dan diawasi oleh CV Karya Joma selaku konsultan pengawas
Proyek itu tidak diketahui jumlah volume pekerjaan nya hingga kurang nya keterbukaan informasi publik (KIP)
hal ini berdasarkan informasi mengacu dan tertulis di plang proyek yang terletak di lokasi, hingga kini pengerjaan pengaspalan Lapis Penetrasi Macadam Lapen
diperkirakan sudah mencapai 50 persen.
Hal tersebut diungkapkan salah satu penguna jalan, Waluyo kepada media ini Kamis 25 November 2021.
Menurutnya, proyek yang dikerjakan oleh CV Rafandra Perdana itu terkesan dikerjakan asal jadi, diduga tidak mematuhi pedoman serta petunjuk teknik.
“Jika pihak CV Rafandra Perdana hanya memikirkan keuntungan besar saja dari hasil proyek ini, diduga terus mengerjakan secara asal-asalan, ini jelas perusahaan seumpama mengisap darah rakyat,keringat rakyat
karena sumber dana itu lahir dari hasil darah dan perjuangan rakyat Lampung Selatan” kata Waluyo yang engan menyebutkan alamatnya.
Betapa tidak, proyek yang dikerjakan oleh CV Rafandra Perdana itu menemui sejumlah kritik dan protes dari masyarakat.
Pasalnya, belasan tahun masyarakat Talang Jawa – Sinar Karya menunggu jalan ini agar diaspal oleh Pemerintah, dan kini sedang dikerjakan.
Selain itu, masyarakat juga menunding lemahnya pengawasan dari pihak terkait, serta juga akibat lemahnya pengawasan dari Pejabat pelaksana teknik kegiatan (PPTK)
PU PR lampung selatan
Jika kerjaan seperti ini, jelas merugikan Negara dan Rakyat.
“Kami duga terlihat kondisi hamparan aspal agak bergelombang juga kasar serta terlihat tipis, dan kurang penyiraman aspal cair/pelingkut dan seperti kurang padat juga berpori yang menganga disana sini, ditengarai mutu dan kualitas di duga pekerjaan jalan aspal tersebut dibawah standar, sehingga di khawatir kan proyek aspal jalan ini tidak akan bertahan lama” cetusnya.
Sementara itu pihak pengawasan dari pihak cv tersebut dilokasi seakan menghindar dari awak media yang ingin konfirmasi terkait mutu dan kualitas Lapis Penetrasi Macadam Laven tersebut. (team)