Tintainformasi.com, Bandarlampung — Tokoh Politik Terkemuka Provinsi Lampung, Alzier Dianis Thabranie, angkat bicara terkait penyimpanan 345,6 ribu liter minyak goreng di CV sinar laut. “Aparat penegak hukum seperti Polda Lampung harus tegas dalam menangani masalah penyimpanan minyak goreng tersebut,” ungkapnya ketika di konfirmasi awak media ini melalui via telpon, waktu lalu.
Menurut Koordinator Lembaga Pengawasan Pembangunan Lampung (LPPL) itu, Pihak kepolisian harus bersikap tegas, oknum – oknum yang menimbun minyak goreng itu harus ditangkap.
“Polisi harus tegas, Kapolda harus tegas, bila perlu kita lapor ke Mabes Polri, agar yang begini ditangkap karna sudah menyusahkan masyarakat,” katanya.
Iya meneruskan, demi Keadilan dan kepentingan rakyat. rakyat jangan di buat susah gara – gara penimbunan itu.
“Bila perlu pabriknya suruh ditutup aja lah,” cetusnya.
Menurutnya, Para produsen minyak goreng tak boleh seenaknya saja memainkan pasar, harus ada kepedulian terhadap rakyat, pemerintah juga jangan sampau terlihat manut wae dengan perusahaan – perusahaan besar. “Jangan sampai juga pemerintah seakan ‘manut wae’ dengan para pengusaha yang santai saja melihat kesulitan rakyat,” tandasnya.
Dijelaskanya, Kapolri saja sampai menurunkan Tim Satgas Pangannya Mabes Polri atas kepedulianya terhadap ramainya pemberitaan masyarakat menjerit minyak goreng langka dan mahal di Lampung, kata Alzier.
Keterlaluannya, hanya alasan teknis administrasi, perusahaan sebesar CV Sinar Laut mengabaikan masyarakat yang sampai antre berjam-jam, pingsan, hanya satu liter minyak goreng di Lampung.
Dilain sisi, Gubernur Arinal Djunaidi pada Jum’at lalu berencana memanggil tiga perusahaan produsen atas krisis minyak goreng di Lampung. Ketiganya PT Bumi Waras, PT Sinar Laut, dan PT Domus Jaya.
Selain CV Sinar Laut, produsen minyak goreng lainnya di Lampung, ada PT. Tunas Baru Lampung, Sari Agro Tama Persada, Bulog, PT. Asia Menara Sentosa, Wilrika Citra Mandiri dan Anugerah Jaya Cemerlang.
Distributornya, PT. Harapan Makmur, CV. Fajar Lestari, Bulog, PT. Sinar Laut, PT. Domus, PT. Fajar Laut, PT. Asia Menara Sentosa, PT. Wahana Tirtasari Lampung dan PT. Fokus.
Produksi yang dapat di capai PT BW per bulannya mencapai 400 ribu liter minyak goreng. Sementara PT Domus Jaya bisa memproduksi sekitar 350 ribu liter per bulannya.
Kebutuhan minyak goreng mencapai 840 ribu liter/bulan di lampung. Jumlah ini merupakan akumulasi dari total penduduk Lampung yang membutuhkan sekitar 70 miligram minyak per kapita per harinya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang langsung memerintahkan Mabes Polri turun ke Lampung untuk mengecek keresahan masyarakat terhadap langka dan mahalnya minyak goreng provinsi ini.
Ternyata benar, di gudang milik CV Sinar Laut di Kelurahan Waygubak, Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung, Selasa, (22/02/22), mereka menemukan 345,6 ribu liter dalam 32 ribu dus minyak goreng.
Tim Satgas Pangan Mabes Polri turun ke Provinsi Lampung mengecek ketersediaan minyak goreng beberapa distributor. Mabes Polri yang diwakili Kombes Pol Eka Muliyana itu pun turut didampingi oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung dan Disperindag Lampung.
Menurut Kombes Pol Eka Muliyana dirinya turun ke Lampung ini untuk melaksanakan perintah dan atensi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Jadi atensi Kapolri bahwa untuk mengecek disini (Lampung) sudah ada jaminan (ketersediaan). Saya hanya membackup saja. Saya baru datang masih melihat saja,” katanya, Selasa 22 februari 2022.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Lampung Kombes Pol Arie Rachman Nafarin menjelaskan dalam sidak yang mereka lakukan ke CV Sinar Laut ini tak ada penimbunan.
Tetapi hanya ada kendala selisih harga terhadap administrasi sehingga menyebabkan lambatnya penyaluran minyak goreng ke masyarakat.
“Untuk saat ini kita temukan tak ada penimbunan. Sekarang permasalahan di lapangan itu ada yang jual dengan harga tertinggi. Ini tak ada penimbunan.
Sementara di Lampung untuk penimbunan belum kita temukan dan juga belum kita temukan ancaman pidananya,” katanya.
Namun, ada panic buying karena masyarakat takut kehabisan minyak goreng. “Saya sarankan kepada masyarakat jangan dibeli karena kita akan luncurkan yang murah,” katanya.
Kedepan, kata dia, untuk stok di CV Sinar Laut ini akan segera didistribusikan ke masyarakat. “Tunggu saja besok kita akan distribusikan. Kita kan enggak tidur dan enggak diam liat seperti ini,” jelasnya.
Ditanya apakah pihaknya juga mengawasi penjualanan online yang banyak ditemukan kasus penipuan penjualanan minyak goreng, Arie pun mengungkapkantetap d awasi.
“Pengawasan ada tetapi kita tidak bisa melakukan tindakan. Karena (dijual) naik harganya cuma sedikit. Kita bilang penimbunan juga enggak bisa. Karena yang dijual oleh mereka ini cuma 6 kg dan 10 kg. Kalau dihukum seperti itu di tengah kota ini akan dipenjara semua (orang-orangnya,)” ungkapnya. (Red)