Tintainformasi.com, Bandar Lampung–Mustasyar PWNU Lampung Alzier Dianis Thabranie menyarankan Muhaimin Iskandar mundur secara terhormat dari Ketua Umum PKB demi keutuhan keluarga besar NU.
Pernyataan ini terkait statement Muhaimin yang menyatakan hubungannya dengan keluarga Gus Dur baik-baik saja. Yenny Wahid pun akhirnya membeberkan sejarah PKB, Gus Dur dan Muhaimin.
“PKB lahir dari rahim NU yang diharapkan dapat menampung aspirasi politik para nahdliyin. Jika tak ada komunikasi yang baik, Muhaimin sebaiknya mengembalikan PKB pada keluarga besar NU,” katanya kepada awak media, Sabtu (7/5/2022).
Di sisi lain, Gus Dur dan kedua orangtua Alzier sudah lama bersahabat di NU. Almarhum Thabranie Daud, orangtua Alzier, mantan wali Kota Bandarlampung adalah tokoh senior NU Lampung. Sejak itu, Alzier sudah dianggap anaknya.
Hubungan keduanya terus terawat. Ketika Muktamar ke-34 NU, akhir tahun lalu, Yeni Wahid, putri Gus Dur, mengatakan kepada Alzier bahwa dirinya berkewajiban menjaga nama baik keluarga Gus Dur. “Merawat pemikiran dan garis perjuangannya,” kata Yenny.
Jadi, apa yang dikatakan Yenny dan adiknya bahwa hubungan keluarganya dengan Muhaimin Iskandar sudah lama tidak baik-baik saja merupakan “warning” terhadap ketum DPP PKB itu untuk introspeksi demi soliditas PKB dan NU.
Inisiator pembentukan parpol berbasis ahlussunah wal jamaah bagi warga NU adalah Gus Dur pada akhir Juni 1998. Keinginan Gus Dur diperkuat dukungan deklarator lainnya, yaitu KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, KH A. Mustofa Bisri serta KH A. Muchith Muzadi.
Sudah lama, kata Alzier, keluarga Gus Dur merasa hubungan mereka dengan Muhaimin Iskandar tak baik-baik saja. Muhaimin dianggap sudah mengkhianati Gus Dur, sehingga sulit untuk menata lagi hubungan antara mereka.
Yenny menyebut, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar sudah jauh dari roh perjuangan. Saat Gus Dur mendirikan PKB, tujuan utamanya adalah berjuang untuk rakyat. Tetapi saat ini menurut Yenny, hanya untuk kepentingan elit.
“Bagi saya, bagi kami (keluarga Gus Dur) tidak penting PKB (mendapatkan PKB lagi), yang penting PKB itu kembali ke roh perjuangannya. Betul-betul berjuang untuk rakyat. Gak kayak sekarang, itu jauh sekali. Hanya untuk kepentingan elit politiknya saja,” ujar Yenny seperti yang dikutip dari akun Youtube ‘Liputan6’, Sabtu (7/5/2022).
Hal seperti itu, menurut Yenny sudah keluar dari visi politik pada saat Gus Dur bersama para pendiri lainnya mendirikan PKB.
Banyak sekali hal-hal transaksional yang terjadi. Gus Dur kan tidak seperti itu visi politiknya. Gus Dur pernah jadi presiden lho, kalau mau kaya (waktu) jadi presiden kan mudah. Tapi Gus Dur gak mau melakukan itu,” lanjutnya.
Kondisi seperti itu sudah lama terjadi, bahkan sewaktu Gus Dur masih hidup, menurut Yenny hal tersebut sudah terlihat.
“Mama menjadi saksi, bagaimana sedihnya bapak (melihat kondisi PKB), gimana sedihnya kita-kita. Beliaulah yang menguatkan dalam doa selama ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yenny juga menceritakan bagaimana hubungan keluarga Gus Dur dengan Muhaimin saat ini.
Bahwa sampai saat ini, tidak ada upaya dari Muhaimin untuk memperbaiki hubungan yang sudah rusak dari dulu.
“Orang politik itu akan selalu diukur dari legacy (warisan) yang akan dia tinggalkan. Sayang sekali Cak Imin masih memilih legacy sebagai orang yang mengkhianati Gus Dur. Dia tidak berusaha merubah kondisi itu,” ujar Yenni. (Red)