Tintainformasi.com, Lamsel — Keberangkatan Puluhan Kepala Sekolah (Kepsek) di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) menuai kontroversi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Anggota Komisi IV DPRD Lamsel.
Andi Apriyanto, anggota legislatif tersebut mempertanyakan maksud dan tujuan puluhan Kepala SMP se-Lamsel itu berkunjung ke Pulau Dewata Bali. Sebab, saat ini, Covid jenis Omicron sudah masuk ke Indonesia.
Bahkan, pemerintah pusat memprediksi puncak Omicron akan terjadi pada bulan Februari.
“Artinya, jangan sampai mereka dari Bali ke Lampung Selatan membawa penyakit jenis Omicron. Ini harus di antisipasi,” Ungkap Andi, Jumat (28/1).
Andi mengaku sudah memanggil Dinas Pendidikan terkait permasalahan tersebut. Hasil dari konfirmasi itu, puluhan Kepala SMP se-Lamsel itu untuk pergi Studi Banding ke Denpasar Bali, sudah mendapat Izin dari Dinas terkait.
“Kalau secara aturan, mereka memang tidak melanggar, karena sudah dapat izin dari Dinas. Tapi ini masalah etika. Apakah etis mereka meninggalkan sekolah selama satu minggu, Demi berangkat studi banding ke Bali? Ini yang akan kami bahas,” Ujarnya.
Menurutnya, pada Senin (31/1) nanti, Komisi IV DPRD Lamsel akan memanggil Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), pihaknya akan meminta pertanggungjawaban dari ketua MKKS yang membawa puluhan Kepala Sekolah Studi Banding ke Bali.
“Kita akan pertanyakan juga, apa hasil dari Bali itu. Apakah memang bisa diterapkan di Lamsel. Nah, kenapa harus ke Bali? Kan ada SMP lain yang bagus. Kami akan pertanyakan semuanya pada Senin nanti,” Kata Politisi PKS ini.
Sementara, Ketua MKKS Lamsel, Wardani menjelaskan, ada sekitar 52 orang Kepala SMP di Lamsel yang ikut berangkat ke Denpasar Bali. Kedatangannya ke Bali, Ia beralasan untuk menjalin silaturahmi antara pelaku Pendidikan, khususnya SMP.
“Kenapa kami pilih Bali, karena kita semua sudah tahu bahwa Kabupaten Lamsel punya sejarah kelam beberapa tahun yang lalu terkait bentrok masyarakat Bali yang ada di Lampung dengan masyarakat pribumi Lampung. Dan SMPN 10 Denpasar Bali adalah salah satu SMP terbaik yang ada di Denpasar,” Katanya.
Wardani mengaku siap jika diminta untuk konfirmasi terkait keberangkatan para Kepala Sekolah di Lamsel ke SMPN 10 Denpasar Bali.
“Kapanpun dan Dimanapun saya siap untuk dikonfirmasi. Karena keberangkatan kita nggak dibiayai oleh Negara. Kami memakai dana Pribadi. Kami punya gaji dan usaha lain,” Tegasnya. (*)