Berita UtamaJakartaNasional

Tokoh Politik Lampung Alzier Dianis Thabranie mendo’a kan Dan Bersaksi Bahwa Fahmi Idris Orang Baik.

70

TintaInformasi.com,Jakarta–Politikus senior, Fahmi Idris, meninggal dunia. Fahmi Idris adalah tokoh nasional yang pernah menduduki berbagai peran penting di Indonesia.

“Saya bersaksi, beliau itu orang baik. Semoga diterima di Allah Subhana Wataala dan husnul khatimah,” doa Alzier untuk almarhum. Fahmi Idris berpulang hari ini pukul 10.00 WIB di RS Medistra, Jakarta.

Mengutip dari buku ‘Jalan Sunyi Peneliti’, Minggu (22/5/2022), Fahmi Idris menonjolkan ketertarikannya di dunia politik sejak menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Semasa kuliahnya, Fahmi Idris sempat menjabat sebagai pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI periode 1965-1966, dan Ketua Laskar Arief Rachman Hakim (1966-1968).

Fahmi Idris juga dikenal sebagai pebisnis handal. Pria kelahiran Jakarta itu memulai kariernya dengan mendirikan PT Kwarta Daya Pratama bersama kawan sesama Eksponen ’66.

Kepiawaian di dunia bisnis yang dimiliki Fahmi Idris bak buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sang ayah, Haji Idris Marah Bagindo, diketahui seorang pedagang asal Minang.

Setelahnya, Fahmi menjadi pimpinan Kongsi Delapan Grup pada tahun 1979. Grup tersebut mengumpulkan perusahaan konglomerasi yang didirikan bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, dan Pontjo Sutowo. Perusahaan tersebut bergerak di multisektor meliputi agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, hingga perhotelan

Tak hanya sukses berkecimpung di dunia bisnis. Fahmi pun masuk ke kancah perpolitikan nasional dengan bergabung Partai Golkar pada tahun 1984. Fahmi kemudian menduduki jabatan penting sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada periode pengurusan 1998-2004.

Tak lama, Fahmi Idris itu mulai masuk ke birokrasi pemerintahan. Saat menjadi Ketua DPP Golkar, Fahmi menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) dalam Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah pemerintahan Presiden ke-3 BJ Habibie. Fahmi menjabat sebagai Menakertrans pada 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

Fahmi kemudian dipercayakan untuk menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu saat masa kepemimpinan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Fahmi Idris lalu menjabat sebagai Menperin sejak 5 Desember 2005 hingga 20 Oktober 2009.

Setelah tak menduduki posisi di pemerintah, Fahmi Idris juga terus berkiprah di bidang usaha. Fahmi Idris menduduki posisi sebagai Komisaris Transvision.

Fahmi Idris mendapatkan gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Andalas, Padang, beberapa bulan lalu. Penganugerahan gelar kepada Fahmi dihadiri oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ace mengatakan Fahmi juga sempat menyelesaikan program doktor dalam bidang filsafat dari Universitas Indonesia.(Tim)

Exit mobile version