TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG UTARA — Dua orang aparatur Desa Surakarta, Kecamatan Abung Timur mengalami luka yang serius akibat penganiayaan oleh warganya sendiri.
Insiden tersebut dipicu oleh pembagian undangan dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) akibat kenaikan BBM, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sembako yang penyalurannya melalui Kantor Pos. Pembagian undangan ini berlangsung di Kantor Desa setempat.
Kepala Desa Surakarta, Ekhmansyah membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan kejadian bermula saat aparaturnya membagikan undangan dari kantor pos unit Candimas guna dibagikan kepada penerima manfaat. Insiden ini pun disaksikan oleh ratusan masyakarat yang akan mengambil undangan tersebut.
Pelaku SL diduga telah merencanakan penganiayaan terhadap Kepala Desa Surakarta. Sebab pelaku dengan sengaja menghampiri kantor desa dengan mempertanyakan mengapa dirinya tidak mendapatkan undangan pembagian bantuan tersebut.
“Undangan sekitar 400an tersebut sedang kami bagikan, kemudian pelaku datang mengintimidasi dan mengancam akan membunuh sembari mencabut sebilah golok,” terangnya, Senin (28/11) sekira pukul 11.30 WIB
Aparatur desa pun berusaha melerai, namun pelaku secara membabi buta membacok sehingga mengakibatkan AP (23) mengalami luka pada rahang dan AN (35) mengalami luka pada bagian tangan. Keduanya saat ini dalam keadaan kritis.
“Saat ini aparatur kami telah mendapatkan perawatan di rumah sakit,” lanjut Ekhmansyah.
Kepala Desa Surakarta ini mengatakan bahwa tidak ada campur tangan pihaknya dalam pemilihan penerima bantuan. Dirinya juga tidak pilih-pilih, bahkan sangat bersyukur jika masyarakatnya bisa mendapatkan bantuan tersebut.
“Tidak ada alasan bagi kami untuk menghalangi masyarakat untuk menerima bantuan, kami tentunya sangat berterimakasih jika seluruh masyarakat mendapatkannya,” tuturnya.
Saat ini pelaku melarikan diri dan sedang dalam proses pencarian dan pengejaran oleh kepolisian setempat. Ekhmansyah berharap kepada aparatur kepolisian segera menindaklanjuti insiden tersebut dan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku, agar kejadian ini pula tidak melebar dan berakibat pada kerusuhan antara keluarga korban dan pelaku.
Kades Surakarta ini pula meminta kepada awak media agar tidak memberitakan hal-hal yang tidak sesuai dengan kejadian sehingga menjadikannya sebagai pemicu hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami berharap pelaku dapat segera ditemukan agar diproses sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi dikemudian hari,” pungkasnya.