Proyek Hotmix Harapan Jaya Amburadul Asal Jadi, Masyarakat Protes Minta di Gelar Ulang

TINTAINFIRMASI.COM, PESAWARAN — Hasil pengerjaan proyek Hotmix di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Wayratai, Kabupaten pesawaran diprotes warga setempat. Pasalnya, proyek yang digelar malam hari itu, tampak amburadul dan berkualitas sangat buruk. Sehingga kuat dugaan proyek dikerjaan asal-asalan.
Seky Fikroni mewakili warga yang protes menilai, pekerjaan memiliki kualitas sangat buruk dan juga tipis. Tidak cukup sampai disitu, Hotmix juga tampak membeku dan mudah terkelupas. Oleh karena itu, warga menduga pemborong yang mengerjakan proyek hanya mengharapkan keuntungan semata tanpa memperdulikan spesifikasi dan kualitas.
“Harapan kami mas sebagai warga sini, meminta pihak bersangkutan sebaiknya menggelar ulang pekerjaan ini karena hasilnya tidak bagus. Dan ini ada dugaan PPK pejabat pembuat komitmen dan dinas pemborongnya hanya bermain mata,” jelas Fikroni.
Sebagai perimbangan informasi, media ini mencoba menghubungi pihak Konsultan pengawas yang diketahui bernama Angga. Melalui sambungan seluler, dia mengaku bahwa dirinya telat ke lokasi proyek karena diberi kabar secara mendadak. Setibanya di lokasi dia bingung harus menegur siapa karena selama proyek berlangung tidak satu pun pengawas dari pihak pelaksana berada di tempat.
“Sesampainya saya di lokasi tidak ada pengawasan dari pihak pelaksana hingga saya juga bingung mas mau menegur siapa atas dugaan buruknya pengerjaan Hotmix sepanjang 560 M tersebut,” terang Angga.
Dengan tidak sesuainya pekerjaan ini, Angga berencana melakukan teguran melalui surat ke pihak dinas yang mana proyek jalan lingkungan ini bersumber dari PU Perkim dengan pagu anggaran sebesar Rp300 Juta dan PT Bangkit Jaya sebagai pelaksana.
Di lain sisi, pihak rekanan yang menurut keterangan Angga bernama Abdullah saat dihubungi melalui pesan singkat whatsapp mengaku bahwa dirinya juga berprofesi wartawan.
“Seebenarnya saya tidak sanggup mengerjakan proyek jalan Hotmix tersebut dikarenakan saat ini harga aspalnya mahal dan tidak sesuai dengan harga yang ada di dalam RAB. Saya tadinya mau kabur saja tapi setelah Komunikasi dengan Bambang dan pihak dinas akhirnya saya kerjakan walaupun saya rugi mas. Selain itu juga pihak dinas mengatakan yang penting pekerjaan itu ada wujudnya saja makanya saya kerjakan,” pungkasnya.