Bupati / Wakil BupatiJakartaKPKNasionalPemerintahanPolitik

Kader PDIP Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, Yang Viral Sebut Isi Kemenkeu Iblis Dan Setan Itu Kena OTT KPK Dan Berbaju Orange

338
×

Kader PDIP Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, Yang Viral Sebut Isi Kemenkeu Iblis Dan Setan Itu Kena OTT KPK Dan Berbaju Orange

Sebarkan artikel ini

TINTAINFORMASI.COM, JAKARTA – Bupati Meranti Muhammad Adil yang beberapa waktu lalu menyebut Kemenkeu berisi iblis dan setan itu kini pakai baju orange dan menjadi tahanan KPK pasca terjaring operasi tangkap tangan (OTT), pada Kamis 6 April 2023 malam.

Adil pernah ramai menjadi perbincangan imbas perkataannya kepada pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan sebutan iblis dan setan.

Dari penyusuran wartawan, Adil diketahui menjadi bupati Meranti untuk periode 2021- 2025. Ia dilantik oleh Gubernur Riau pada 26 Februari 2021.

Pria kelahiran 18 April 1972 ini memulai karir dengan mencalonkan sebagai kepala desa, namun gagal.

Pindah Partai Hanura, PKB, dan Terakhir PDIP

Adil kemudian menjadi anggota DPRD Riau pada periode 2014-2019 dengan diusung oleh Partai Hanura. Namun, kala itu Adil tidak menuntaskan jabatan dan beralih partai ke PKB.

Pada Pileg 2019 lalu, Adil kembali terpilih menjadi anggota DPRD Riau periode 2019-2024 dengan diusung partai tersebut.

Tak lama dari menduduki kursi legislatif, Adil kemudian maju pada kontestan Pilkada 2020 bersama pasangannya seorang purnawirawan polisi bernama AKBP (pur) Asmar.

Dengan perolehan suara 37.116, pasangan ini mengalahkan tiga pasangan calon yang berasal dari birokrat Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Sejak pengujung tahun lalu, Adil disebut meninggalkan PKB dan bergabung dengan PDI Perjuangan. Pada Desember 2022, sosok Adil menjadi perbincangan usai pernyataannya yang menyebut Kemenkeu berisi iblis dan setan.

Pernyataan Adil tersebut muncul dipicu ketidakjelasan terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang mestinya diterima daerahnya. Ia menilai Meranti seharusnya layak mendapat DBH dengan hitungan US$100 per barel.

“Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa US$100 per barel,” katanya dilansir dari detikcom kala itu.

“Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampe pada waktu itu saya ngomong ‘Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan’,” tambah Adil.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *