TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati pada, Selasa (2/5/2023) diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pendidikan pasca mereda nya persebaran pandemi Covid-19 di Indonesia tak terkecuali Provinsi Lampung.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung Deni Ribowo, menjelaskan jika selama masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan dihentikannya pembelajaran tatap muka rupanya memberikan banyak dampak sosial kepada para peserta didik.
“Selama masa pandemi anak-anak kita mencari jati diri, membuat sensasi misal ada geng motor dan tawuran antar sekolah. Dengan meredanya Covid-19 dan pembelajaran tatap muka kembali digelar kita bisa lebih fokus meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya saat dimintai keterangan.
Deni juga menjelaskan jika untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang juga perlu menjadi perhentian pemerintah daerah ialah keberadaan para guru atau tenaga pendidikan yang juga harus memadai.
“Tahun ini Pemprov Lampung mengajukan sekitar 8.000 formasi guru PPPK ke pemerintah pusat. Selain itu guru yang lulusan passing grade sekitar 1.400 juga kami minta untuk di prioritaskan dalam pengangkatan nya,” kata dia.
Ia mengatakan jika Dinas Pendidikan di semua daerah juga harus terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menghadirkan mata pelajaran yang tidak membosankan serta disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang terjadi saat ini.
“Misal muatan lokal tentang kebencanaan karena kita ketahui Provinsi Lampung punya potensi ancaman bencana. Seperti Gunung Krakatau atau bencana lainnya maka paling tidak anak-anak kita diberikan edukasi melalui mata pelajaran muatan lokal,” kata dia.
Sementara itu Pengamat Pendidikan dan Universitas Lampung Muhammad Thoha, mengatakan jika untuk mewujudkan kualitas pendidikan maka ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara pendidikan.
Beberapa hal tersebut mulai dari pengembangan pengetahuan, sikap atau attitude serta keterampilan. Ketiga hal tersebut harus berjalan beriringan guna mewujudkan merdeka belajar yang sesungguhnya.
“Pendidikan yang masuk kedalam merdeka belajar itu adalah pendidikan yang mampu memanusiakan manusia. Sehingga tujuan dan esensi dari merdeka belajar benar-benar bisa terwujud dan tercapai,” katanya.