TINTAINFORMASI.COM, BANDAR LAMPUNG — Legenda muray Lampung sepertinya Layak di sematkan pada Muray Batu BIMBI, dan hari ini di Gantangan New Dewata Teluk Betung terbukti tak terbantahkan. Mutlak semua juri memberikan koncer merah kepada MB BIMBI, sebutan tenarnya, Minggu (14/01/2024).
Bagaimana tidak, setelah lama menghilang tiba-tiba bak muncul dari dasar laut, hari ini di acara Ngopi Bareng 86, MB BIMBI memberikan kejutan besar dengan tampil memukau menghipnotis ratusan penonton, dengan gaya ngeflay yang eksotis, suara kristal speed gahar sebagai pukulan andalannya mampu bersaing dengan muray batu papan atas lainya yang ada di Kota Bandarlampung.
Murai Batu BIMBI dikenal unik karena memiliki postur sangat kecil, tidak seperti muray batu kebanyakan. Namun demikian ini tidak menjadi halangan bagi pemiliknya untuk terus bertanding bahkan sampai luar Provinsi Lampung seperti Jakarta, Serang Banten, Palembang dan kota besar lainnya.
“Saat ini Lampung menjadi barometer muray batu berkualitas, karena banyak muray batu asal Lampung yang sering menjadi juara di event besar nasional, ucap Yudhi sang pemilik MB BIMBI.”
“Kita para kicau mania harus bangga dan terus optimis serta bersama kita guyub, rukun, terus eksis memajukan dunia perkicauan Lampung, hindari perpecahan sesama kita,” pesan bung Yudhi, saat awak media menyambanginya di kediamannya.
Gelaran ini didukung Team 86 dan menghadirkan Mc kondang Mr. Fajar Go A Head, sambil bercanda seperti reuni, teringat masa lalu pertama bertemu dengan Mr. Fajar di Gelaran Piala Kesultanan Banten. Walau saat itu MB BIMBI hanya meraih peringkat 4, namun itu sudah membuat senang pemiliknya bisa bermain di luar Sumatera.
Di tanya soal harga fantastis yang pernah di tawarkan untuk MB BIMBI, Bung Yudhi hanya tersenyum sambil berkata sudah gak usah tanya soal itu, harga dan kebahagiaan itu hal yang sulit dirasakan. Dua hal yang berbeda tapi memiliki kesamaan.
Tanya awak media, Kapan kiprah MB BIMBI? Bung Yuhdi menjelaskan, MB BIMBI ini mulai mengikuti event di Tahun 2019 pertama kali di Malahayati Cup. Meski hanya runner up di kelas utama, namun cukup membanggakan karena meski dia terbilang sangat muda, namun sangat mampu mengimbangi muray papan atas dari Sumatera dan Pulau Jawa.
Apa pesan moral yang bisa di sampaikan kepada kicau mania di Lampung Bung? Tanya awak media kembali, “tetap kompak, tetap semangat, dan salam kopi gelas plastik, jangan lupa di aduk,” pungkasnya sambil berseloroh.
Ini adalah yang kedua kali kemunculannya setelah lama menghilang bak di telan bumi, namun Bung Yudhi tetap yakin dan optimis.
“Yang penting kita harus tetap rendah hati dan berpegang teguh. Jika emas sampai kapanpun tetap emas,” tutupnya.
Sebagai informasi, kegiatan Ini merupakan event perdana kepengurusan baru Raja Garuda Nusantara Lampung. Diharapkan event ini berhasil, sukses dan bisa terus di pertahankan serta bisa terus eksis meramaikan kicau mania Lampung, hingga membawa nama baik Lampung di dunia perkicauan di kancah Nasional lainya. (Red)