Tintainformasi.com, Lampung Tengah — Pekerjaan jalan onderlagh jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang kurang lebih 400 Meter, di Dusun 2 B Kampung Tanjung Jaya Kecamatan Bangunrejo di bongkar. Pembongkaran tersebut di sampaikan oleh salah satu pekerja yang ada di lokasi saat dimintai keterangan oleh media ini,” ini barusan selesai yang kerja, barusan di bongkar, sekarang orang-orangnya udah pada pulang.”ungkap seorang pekerja yang berada di lokasi saat ditanya oleh media ini dilokasi pekerjaan pada Senin,18/03/2024.
Saat di tanya kenapa dibongkar,Pria paruh baya itu menjawab,” Iya ini di bongkar gara-gara masuk video,” ungkapnya.
Pembongkaran pemasangan onderlagh dilakukan bukan tanpa alasan. Hal tersebut dilakukan setelah mendapat sorotan dan naik dalam pemberitaan media ini. Dimana media ini menyoroti perihal pekerjaan pemasangan batu pada pekerjaan jalan onderlagh jalan usaha tani yang diduga dari anggaran Dana Desa itu diduga di kerjakan asal-asalan dan tanpa di beri dasaran pasir.
Kini pekerjaan onderlagh telah di perbaiki dan di beri dasaran pasir meskipun amparan pasir sebagai dasaran juga belum maksimal.
Saat dilokasi, media ini coba menanyakan terkait pekerjaan kepada para pekerja yang ada di lokasi. Dari para pekerja didapati informasi bahwa pekerjaan itu dikerjakan dengan system borongan. Untuk pemecah batu upah yang diberikan dengan system borongan dengan harga satu mobilnya Rp.120.000,- dan untuk yang menghampar atau menyusun batu dengan upah Rp.15.000,- per satu meternya.”Tukasnya
,”kalo saya yang mecah ini borongan mas, rit-ritan. persatu rit atau satu mobilnya kurang lebih ya seratus dua puluh ribu rupiah. Nah klo yang nyusun itu saya gak tau apa meteran apa harian,” ungkap Yanto salah satu pekerja yang ada dilokasi tersebut.
Sementara pekerja yang ada dilokasi lain yang bagian menghampar batu/menyusun batu mengatakan bahwa dirinya dan pekerja lain di upah Rp.15.000, untuk satu meter pekerjaan,”
Saya gak tau ini borongan ya berapa, saya cuma ikut kerja aja, kalo gak salah lima belas ribu per meternya,” ungkapnya kepada media ini.
Media ini coba menanyakan keberadaan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) nya,namun tidak didapati informasi dimana keberadaan nya.
Sebelumnya diberitakan oleh media ini perihal pekerjaan onderlagh di kampung Tanjung jaya Dusun 2B.
Pengerjaan Jalan Onderlagh Dari Dana Desa Di Kampung Tanjung Jaya, Diduga Mengejar Keuntungan Semata.
Dana Desa tahap satu di kabupaten Lampung Tengah khusunya di Kecamatan Bangunrejo hampir sudah dicairkan, beberapa kampung sudah mulai merealisasikan sesuai dengan rencana kerja yang disusun dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang disusun sebelumnya.
Pemerintah tentu saja berharap realisasi pembangunan fisik sesuai dengan harapan dan petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis demi mendapat kualitas yang diharapkan. Namun tidak dengan pelaksanaan pembangunan jalan onderlagh yang ada di Kampung Tanjung Jaya Dusun 2B RT 07 Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah, diduga pembangunan jalan onderlagh di jalur jalan usaha tani, diduga pengerjaan nya hanya mencari keuntungan semata. Pasalnya pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang ada. Hal ini tampak saat media ini mendatangi lokasi pekerjaan jalan onderlagh pada Sabtu,16/03/2024.
Dari pantauan media ini di lapangan, menurut sumber, pembangunan jalan usaha tani yang dikerjakan sepanjang kurang lebih 400 meter ini diduga sarat penyimpangan anggaran dan tidak adanya keterbukaan informasi publik. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya papan informasi disekitar lokasi pekerjaan. Sehingga masyarakat tidak mengetahui pekerjaan itu anggaran dan sumbernya darimana.
Pekerjaan onderlagh yang berada di Dusun 2 B. RT 07 kampung Tanjung Jaya yang diduga sarat manipulasi yaitu tampak dari yang seharusnya batu disusun,namun dilapangan yang tampak hanya di taburkan saja, yang disusun hanya di bagian tengah dan sisi kanan kiri saja,terlebih diduga lapisan dasaran pasir hanya ada di titik awal saja dibagian tengah tidak terdapat dasaran pasirnya.
Selain itu, pekerjaan yang seyogyanya tidak dengan sistem borongan, menurut sumber, yaitu pekerja yang ada di lapangan mengatakan,” Saya hanya ikut saja kerja disini, ini borongan.”ungkap salah satu pekerja saat ditanya perihal system pekerjaan nya.
Media ini juga coba menghubungi pendamping tekhnis yang bertugas sebagai pengawas dan mendampingi di lapangan menurut Munir,selaku pendamping tekhnis,” Kami sebagai pendamping sudah memberikan arahan dan binaan agar TPK dalam mengerjakan sesuai dengan petunjuk. Bahkan kami sudah memberikan pelatihan bagi para TPK beberapa waktu lalu agar dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan,” ungkap Munir saat di hubungi via celluler.
Kami sudah tidak kurang-kurang dalam memberikan arahan,tapi kadang di lapangan masih suka terjadi yang tidak sesuai dengan arahan,”tambah Munir.
Sementara itu Kepala Kampung Tanjung Jaya Kecamatan Bangunrejo Oktavianus Hermanto memberikan tanggapan nya saat di hubungi via pesan singkat WhatsApp. Ia mengatakan,”
Wa’alaikumsallam wrwb,itu blm saya suruh pasang ,karna msh banyak hujan,pasir blm bisa masuk,trimakasih,”ungkap Kakam Tanjung Jaya Oktavianus Hermanto via chat WhatsApp
Saat di tanya bagaimana dengan batu yang sudah di ampar atau sudah di pasang tapi dasaran pasir tida ada. Kepala Kampung Tanjung Jaya Oktavianus Hermanto mengatakan,” Itu pasti saya suruh bongkar,karna saya blm suruh pasang,curah hujan juga masih banyak,jalan juga pasti lembek.” Imbuh nya melalui pesan singkat WhatsApp.
Dalam hal ini, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Kampung Tanjung jaya harus bertanggung jawab,mengingat pembangunan fisik yang ada di kampung adalah menjadi tanggung jawabnya dalam menjalankan pekerjaannya.
Berdasar informasi dan temuan dilapangan, diminta kepada inspektorat,Komisi III DPRD Kabupaten Lampung Tengah, Kejaksaan dan aparat penegak hukum, agar memeriksa dan meninjau pekerjaan jalan onderlagh yang ada di kampung Tanjung jaya agar negara tidak dirugikan. (Team)