Lampung Barat

Oknum Dinas Koperasi Lampung Barat Diduga Kuat Manipulasi Data Sentra Industri Kopi Bubuk.

41

TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG BARAT — Sungguh tidak elok apa yang dilakukan para petinggi di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Betapa tidak. OPD pimpinan Tri Umaryani, SP, MSi, itu ditengarai telah menskenariokan lahirnya organisasi bernama Sentra Industri Kopi Bubuk Balik Bukit guna mendapat hibah barang berupa tiga unit mesin dari kementerian.

Akibatnya, banyak warga petani maupun produsen kopi bubuk di Kecamatan Balik Bukit yang kecewa dan kesal. Mengapa? Karena pencantuman nama mereka sebagai anggota Sentra Industri Kopi Bubuk tersebut tanpa sepengetahuan alias main comot.

Salah satu warga yang kecewa berat dengan “permainan” pejabat Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lambar adalah Gunawan.

“Awalnya saya tidak tahu sama sekali kalau nama saya dicatut dan dimasukkan dalam SK sebagai anggota Sentra Industri Kopi Bubuk Balik Bukit. Justru yang memberitahu adalah seorang kepala bidang di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan, yaitu Reza,” kata Gunawan, Minggu (21/7/2024) petang.

“Pengumuman” yang disampaikan Reza inilah salah satu bukti adanya skenario yang dimainkan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lambar atas lahirnya –dan secara mendadak- organisasi yang dinamai Sentra Industri Kopi Bubuk Balik Bukit tersebut. Apa yang dikatakan Reza, salah satu kepala bidang pada OPD pimpinan Tri Umaryani, saat itu? “Waktu itu soal lahirnya organisasi ini mulai ramai dibicarakan. Nah, Reza bilang ke saya: Udahlah, bang. Nggak usah ribut-ribut, kan nama Abang Gunawan juga ada di dalam SK itu. Dari omongan Reza itulah saya tahu kalau nama saya dimasukkan menjadi anggota sentra tanpa konfirmasi sebelumnya. Ada apa ini sebenarnya. Usut punya usut, terungkaplah kalau dengan adanya SK tersebut, kelompok sentra ini mendapat bantuan hibah berupa mesin dari kementerian,” beber Gunawan.

Menurut dia, bukan hanya namanya saja yang dicatut menjadi anggota Sentra Industri Kopi Bubuk Balik Bukit, tetapi ada 26 orang lainnya yang mengalami hal serupa. Namanya terpampang didalam SK, tanpa ada persetujuan sebelumnya.

Gunawan menambahkan, ia pernah menghubungi Ketut Ailendra Aurora, yang didalam SK Sentra Industri Kopi Bubuk Balik Bukit tertulis sebagai sekretaris. Jawaban yang didapat, sang sekretaris pun mengaku tidak tahu menahu mengenai namanya bisa tercatat sebagai anggota sentra tersebut.

Tidak puas dengan itu, Gunawan pun menghubungi Nurma yang didaulat menjabat ketua Sentra Industri Kopi Bubuk Balik Bukit. Hasilnya? “Nurma tidak mau menjawab, karena takut salah katanya. Malah saya diminta bertanya langsung kepada pak Reza, Kabid Perindustrian di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan,” jelas Gunawan.

Sesuai arahan Nurma, Gunawan mengontak Reza. Namun anehnya, Kabid Perindustrian ini justru buang badan. Dengan mengaku, ia juga tidak mengetahui siapa yang memasukkan nama Gunawan sebagai anggota sentra.
Merasa dipingpong tiada kejelasan, Gunawan semakin kuat tekadnya untuk membongkar kasus pencatutan namanya tersebut.

“Aneh memang, nama saya ada di-SK tetapi semua mengaku tidak tahu siapa yang memasukkan nama saya. Yang pasti, saya akan kejar terus sampai ketemu siapa yang mencatut dan memasukkan nama saya sebagai anggota sentra tanpa konfirmasi sebelumnya,” tegas Gunawan seraya menambahkan, dirinya telah berkoordinasi dengan aparat Polres Lambar terkait dengan kasus pencatutan namanya.
Hanya saja, ia mengaku memang belum membuat laporan secara resmi, karena masih menunggu itikad baik dari pelaku pencatutan namanya tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, lahirnya organisasi Sentra Industri Kopi Bubuk Balik Bukit yang terkesan mendadak dan menimbulkan gejolak ini, terkesan hanya untuk “stempel” guna mendapat hibah barang dari kementerian, yaitu berupa mesin seler, mesin rosting, dan mesin pengemas. Yang diterima oleh Nurma selaku ketua, H. Sapri, bendahara, dan Hernawan, bidang produksi.

Benarkah Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lambar sampai sebegitunya menskenariokan lahirnya sentra industri tanpa menjaga etika antarsesama petani dan produsen kopi setempat? Sayangnya, sampai berita ini ditayangkan, baik Reza maupun Tri Umaryani selaku pimpinan tertinggi OPD tersebut belum memberikan penjelasan.

(sugi)

Exit mobile version