Tintainformasi.com, Tanggamus — Penjabat (Pj) Bupati Tanggamus, Dr.Ir.Hi. Mulyadi Irsan MT, Membuka kegiatan penetapan petani dan lokasi tambahan program Integrated Corporation of Agriculture Resources Empowerment (ICARE) dan Geseellschaft fur Internasionale Zusammenarbeit (GIZ) serta sosialisasi Surat Tanda Daftar Budaya (STDB) komunitas kopi dan penetapan lokasi dan perkebunan tambahan, bertempat di Aula Hotel Royal Gisting. Kamis, (1/8/2024).
Kepala BSIP Lampung, Dr Rahman Jaya, dalam laporannya mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk menginformasikan agenda penetapan lokasi perkebunan tambahan untuk program i-care kepada instansi pemerintah daerah perkebunan kelompok tani dan pemangku kepentingan lainnya serta sinergitas kegiatan proyek antara proyek berkelanjutan dan nilai tambahan rantai pasok pertanian di Indonesia (SASCI) dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran perkebunan akan pentingnya STDB bagi keberlanjutan perkebunan kopi dan mendukung upaya mereka dalam memperoleh STDB.
“Sedangkan GIZ sendiri adalah perusahaan federal Jerman yang memberikan manfaat publik yang bekerja dalam kerjasama internasional untuk pembangunan berkelanjutan dan didanai oleh kementerian federal Jerman untuk kerjasama dan pembangunan ekonomi,” katanya.
Kemudian, dalam upaya pengaturan pengolahan pengembangan perkebunan milik perkebunan STDB menjadi landasan penetapan berbagai kebijakan usaha perkebunan bagi perkebunan yang informasi pentingnya belum tersebar luas, sehingga banyak perkebunan yang belum mendaftarkan lahannya untuk mendapatkan STDB sesuai dengan salah satu project development objektif PDU tentang korporasi pekebun melalui jalur komersial.
“Program ICARE bekerja sama dengan beberapa pihak termasuk proyek SASCI+ Coffe yang aktif mendukung pengembangan taraf hidup perkebunan di Kabupaten Tanggamus dengan pendekatan pertanian regeneratif untuk membantu perkembangan setempat dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang STBD dan memperoleh STDB,” ujar Rahman Jaya.
Raman menyebut, pentingnya kesadaran STDB menjadi keharusan agar lahan milik perkebunan dapat diketahui dan terdata di wilayahnya. STDB dapat menjadi salah satu bentuk bukti administrasi yang sah untuk mendorong peningkatan mutu tanaman karena di dalamnya memuat posisi lahan perkebunan mutu benih dan hasil panen.
“Namun masih sedikit perkebunan yang mendaftarkan lahannya untuk mendapatkan STDB, khususnya untuk komoditas kopi hal ini memungkinkan disebabkan oleh minimnya pengetahuan perkebunan terkait STDB yang pentingnya melakukan pendaftaran tersebut,” ungkapnya.
Ia menyebut, program ICARE merupakan kerjasama antara kementerian pertanian dan Bank dunia yang dilaksanakan oleh BSIP untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan nilai tambahan komunitas pertanian program ini dilaksanakan di 9 provinsi termasuk Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi tenggara.
Hingga saat ini, BSIP telah melaksanakan satu rangkaian dari kegiatan. ICARE sendiri dan juga GIZ, karena salah satu harus dipenuhi, basicnya itu adalah kawasan 1000 hektar, itu harus ter Polygon, sebab dokumen otentik yang menyatakan bahwa lokasi terutama kebun, itu memang lokasi yang secara legal formal itu dipenuhi untuk dalam proses pertanian terutama ada kaitannya dengan proses ekspor yang akan dilaksanakan.
“Karena tanpa adanya dokumen poligon, akan menggugurkan proses ekspor tersebut dan khusus teknis pelaksanaan poligon nya dilakukan dengan metode langsung direct, berbeda dengan lokasi lain, mereka basic-nya adalah aplikasi, pelaksana untuk Polygon setelah dilatih.
Ini juga menjadi salah satu proses legal formal dalam sistem perdagangan komoditas perkebunan di dunia, terutama kopi,” tandasnya.
Sementara PJ Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan menyampaikan peran pemerintah untuk meningkatkan perekonomian pertaniannya.
“Dari 3 Kecamatan, Ulubelu, Pulaupanggung dan Kecamatan airnaningan, merupakan penyumbang terbesar penghasil kopi di Kabupaten Tanggamus. Dan untuk kecamatan yang lain bisa mengikuti agar pendapatan para petani naik,” kata Mulyadi Irsan.
Ditambahkannya, Dari hulu ke hilir, semua administrasi ICARE, sudah berjalan terkhusus para petani kopi yang ada di tiga kecamatan tersebut, perekonomiannya bertambah maju dan produksi kopinya meningkat dan untuk mendapatkan nilai tambah dengan memelihara ternak kambing dan yang lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Kadis Bunnak Tanggamus drh. Ari Priyanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Catur Agus Dewanto, Camat Air Naningan Royensah, Camat Pulau Panggung Kuroisin, Camat Ulu Belu Mansyurin, uspika kecamatan talang Padang, para petani Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Kecamatan Ulubelu, Pulaupanggung dan Kecamatan Airnaningan. (Rls/Hadi Haryanto)