LampungPesawaran

Jeritan Warga Desa Muncak: Jalan Rusak Parah Belum Tersentuh Perbaikan Selama Puluhan Tahun

352
×

Jeritan Warga Desa Muncak: Jalan Rusak Parah Belum Tersentuh Perbaikan Selama Puluhan Tahun

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Pesawaran — Masyarakat Desa Muncak, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, kian terjebak dalam kesulitan akibat jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Sudah lebih dari 10 tahun, jalan utama yang menjadi urat nadi aktivitas warga ini dibiarkan rusak parah, Sabtu (14/09/2024).

Jalan kabupaten yang seharusnya menjadi penghubung vital, kini hanya tersisa bebatuan. Sejak memasuki perbatasan hingga penghujung desa, kondisi jalan yang memprihatinkan ini seolah luput dari perhatian pemerintah. Warga yang melintasi jalan tersebut harus berhati-hati agar tidak terjatuh di atas jalan berbatu dan berlubang, Saat tim media melintasi jalur tersebut.

Mely, seorang warga Desa Muncak, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi jalan yang semakin memburuk. “Setahu saya, jalan ini dibangun lebih dari 10 tahun yang lalu. Sekarang sudah hancur, tinggal bebatuan. Bagian atas lebih parah lagi. Alhamdulillah, belum pernah ada perbaikan sejauh yang saya ingat,” ungkap Mely dengan nada kecewa.

Amir, warga lain yang juga merasakan penderitaan serupa, mengungkapkan kekhawatiran terkait keselamatan masyarakat yang terpaksa menggunakan jalan tersebut setiap hari. “Kalau malam, tidak banyak warga yang berani lewat sini. Jalan ini bebatuan, tempatnya juga jauh dari pemukiman. Kami sudah 10 tahun lebih menunggu perbaikan, tapi sampai sekarang masih tidak ada tindak lanjut, meskipun kabarnya sudah diusulkan ke Bapak Bupati,” keluh Amir.

Dengan nada penuh harapan, Amir menambahkan, “Kami hanya berharap agar pemerintah mendengar suara kami. Semoga dengan adanya perhatian dari media, tahun ini jalan kami bisa diperbaiki.”

Desa Muncak yang terisolasi akibat kondisi jalan yang buruk, kini sangat berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan. Warga mendambakan akses jalan yang layak agar aktivitas ekonomi dan sosial mereka dapat kembali normal.

(Triyono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *