Tintainformasi.com, Sampang — Proyek saluran Drainase U-DITCH di Jalan Selong Permai diduga kuat akan dijadikan alat untuk memperkaya diri, pasalnya pemasangan U-DITCH terkesan sembrono. Beberapa bagian dari proyek tersebut telah mengalami keretakan, yang menimbulkan dugaan bahwa material yang digunakan, terutama pasir urug untuk dasar pasangan, tidak memadai. Selain itu, terlihat genangan air yang tidak diserap atau disedot dengan baik, yang menunjukkan kualitas pekerjaan yang buruk.
Lebih parah lagi, proyek ini tidak dilengkapi dengan papan nama yang seharusnya menginformasikan publik mengenai detail proyek.
Dari informasi yang dikutip dari laman angkatberita.id, pelaksana pekerjaan tersebut dikenal dengan nama panggilan “Sinyo.” Kegiatan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai integritas dan profesionalisme para pelaksana proyek.
Kepala Bidang Pengelolaan Air Bersih, Siti Muatifah, mengakui adanya kesalahan dalam pengerjaan proyek ini. Ia menegaskan bahwa langkah tegas sudah diambil. Selasa (24/09/24)
Dia dengan tegas meminta pelaksana untuk membongkar dan memperbaiki U-DITCH yang sudah dipasang, serta memastikan bahwa metode kerja yang digunakan sesuai dengan standar yang ditetapkan. “Kami akan mengambil tindakan tegas untuk memperbaiki kesalahan ini demi kepentingan masyarakat,” ujar Atik
Situasi ini menggugah keprihatinan publik, terutama mengenai masa depan proyek-proyek infrastruktur di Sampang. Jika pelaksana proyek seperti ini dibiarkan, bagaimana nasib pembangunan kota kita ke depan? Tindakan cepat dan tegas dari pihak berwenang sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya korupsi dan memastikan kualitas proyek yang lebih baik.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat diminta untuk terus memantau perkembangan proyek ini dan berpartisipasi dalam pengawasan publik agar hal serupa tidak terulang di masa depan.
Media ini mencoba untuk melakukan konfirmasi kepada Sinyo terkait proyek U-DITCH di Jalan Selong Permai. Namun, Sinyo mengelak dengan menyatakan bahwa proyek tersebut bukan miliknya, melainkan milik Pardi, seorang yang dikenal dari Patarongan.
Penjelasan ini semakin membingungkan, mengingat Sinyo sebelumnya yang katanya terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek.
Masyarakat kini semakin mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas pelaksana proyek, serta siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan yang buruk ini. Tindakan tegas dari pihak berwenang sangat diharapkan untuk mengklarifikasi situasi ini dan memastikan bahwa hak masyarakat tetap terjaga. (Team.red)