TINTAINFORMASI.COM, PESAWARAN — Calon Bupati Kabupaten Pesawaran Aries Sandi Dharma Putra pada tanggal 28 Agustus 2024 lalu menjalani tes Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Bandar Lampung, dengan adanya acara ini maka dipastikan menjadi perhatian para pekerja media guna mendapatkan informasi berita yang uptodate.
Akan tetapi harapan para wartawan yang telah menantikan hasil pemeriksaan kesehatan dari calon Bupati Pesawaran Aries Sandi Dharma Putra ini ternyata berbuah kekecewaan, karena pada saat akan dilakukan sesi wawancara yang difailitasi oleh Panitia Tim Pemeriksa Kesehatan dari RSUDAM, justru yang bersangkutan menolak dangan kata-kata kasar.
“ Saya lagi istirahat mau merokok, tidak ada etika, tidak tahu aturan wartawan ini. Ini wartawan-wartawan saya dari Pesawaran,” kata Aries Sandi.
Dengan adanya kejadian tersebut diatas, salah seorang tokoh adat Kabupaten Persawaran, Farifki Zulkarnayen menyayangkan sikap arogansi yang dipertontonkan oleh calon Bupati Aries Sandi Dharma Putra dengan menunjukkan tempramentalnya mengusir para pekerja media yang seolah-olah tidak memiliki nilainya sama sekali.
“Saya baca berita pagi ini karena banyak yang share tentang sikap calon Bupati Pesawaran yang terkesan arogan kepada wartawan, tentu saya sangat menyayangkan, bukan karena pribadi, namun status yang bersangkutan sebagai calon Bupati,” kata dia melalui sambungan seluler, Sabtu (31/8/2024).
Ditambahkan Farifki, wartawan mewawancarai tentu karena kewajibannya, jadi seharusnya bisa menanggapi dengan santun dan bersahabat, karena hasil liputan wartawan itu pula yang membantu calon-calon Bupati untuk diketahui khalayak.
“Apa dia tidak tau bahwa wartawan atau pers itu merupakan pilar ke-empat demokrasi? Artinya keberadaan wartawan itu sendiri dilindungi secara konstitusi untuk mengawal pesta rakyat ini agar berjalan dengan baik,” tambahnya.
Sebagai tokoh adat, Farifki meminta Aries Sandi memegang teguh falsafah masyarakat Pesawaran yang mengedepankan sopan santun, karena Pesawaran merupakan daerah berbasis pariwisata baik alam maupun adat istiadat.
“Jadi harus santun, karena Pesawaran ini kulturnya seperti itu, kedepankan sifat sama rata, hormat menghormati, piil pesenggikhi dan lain sebagainya,” pungkasnya.
(RED)