Lampung Timur

Bumdes Pendowo, Terindikasi Kuat Tidak Transparan, Inspektorat Diharapkan Audit Ulang

555

Tintainformasi.com, Lampung Timur,10/10/2024 — Saat awak media dan rekan Lsm berkunjung kekantor Desa Sripendowo kecamatan Bandar Sribhawono, guna kedatangan kami mempertanyakan ataupun konfirmasi terkait Bumdes (badan usaha milik desa) yang telah lama dikelola dibawah kepemimpinan kepala desa yang lama yakni Ngadiyo.

Saat kami berada dibalai Desa dan bertemu dengan kasi pemerintahan juga senior diperangkat desa Suyanto mengaku hampir 12 tahun mengabdi didesanya, tak lama kami pun memulai dengan konfirmasi terkait Bumdes yang dikelola didesa Sripendowo kecamatan Bandar Sribhawono Lampung timur, Bumdes yang ada selama bapak tahu didesa bapak apa? Kalau nama Bumdes itu Bumdes Pendowo, dari awal tahun berapa saya tidak tahu, juga yang dianggarkan persisnya berapa juga saya tidak tahu, jawabnya.

“Suyanto menjelaskan karena selama Ngadiyo menjabat kepala desa saya tidak pernah tahu, bahkan tidak pernah dilibatkan rapat atau pun musyawarah terkait Bumdes didesa kami, yang saya tahu, itu membeli alat mesin foto copy, kurang lebih hanya 3 bulan itu juga rusak sampai sekarang tidak bisa dipergunakan, anggaran yang telah dikucurkan yang saya dengar ratusan juta pak, paparnya kepada awak media.

Lanjut Suyanto,kami sangat senang bila bapak-bapak selaku media dan LSM dapat mengungkap permasalahan Bumdes yang ada didesa kami ini, harapan saya bisa transparan kepada kepala desa yang baru untuk ke depan memimpin Desa kami ini khususnya Bumdes jangan seperti kepala desa yang lama lah, dengan nada kesal memaparkan.

Ditempat yang berbeda, Narasumber yang tidak mau disebut namanya menjelaskan kepada kami, setahu saya sekarang sudah dipindah alihkan antara pengurus lama Bumdes kepengurus baru, ketua lama itu pak Randy dan ketua yang baru pak Adi itu yang saya dengar.

Ada keanehan pak, ternyata selama ini ada 4 ekor sapi yang dipelihara oleh warga, dan itu katanya milik Bumdes, parahnya lagi ketika serah terima aset baik bergerak maupun tidak bergerak, sapi nya dikembalikan 1 saja dan yang 3 itu mati katanya, sangat janggal 3 ekor yang mati tidak ada saksi, mau pun keterangan dari instansi terkait Mentri hewanlah minimal, masyarakat baru tahu kalau ada sapi 4 ekor dari Bumdes melalui dana desa yang dikucurkan, syukur sekali bila bapak dan kawan-kawan mau mengungkap semuanya kami pun berharap kepada pihak inspektorat untuk dapat turun langsung kedesa kami mengaudit ulang, bila terbukti bersalah kasih sangsi, dan aparat penegak hukum tindak tegas, jelasnya.

Kamipun belum puas dengan keterangan yang kami dapat, maka kami beserta rekan lembaga menuju kediaman ketua Bumdes yang lama, namun hasilnya tidak memuaskan karena yang bersangkutan sedang keluar rumah, hanya bertemu ibu kandungnya menyatakan Randy sedang kesidorejo, kami pun menuju kerumah ketua Bumdes yang baru, namun hasilnya tidak jauh berbeda, lagi-lagi sedang keluar ada keperluan ke daerah Labuhan Maringgai, kata istri pak Adi ketua Bumdes yang baru.

Kami mencoba menghubungi melalui telpon seluler terhadap Kasi PMD Januar kecamatan Bandar Sribhawono, amat disayangkan pesan singkat maupun telpon kami tidak direspon oleh kasi PMD kecamatan Bandar Sribhawono ini, tentunya hal ini, amat disayangkan, semoga bapak bupati menjadi evaluasi tersendiri, yang mana pejabat publik terkesan menutupi.

Berdasarkan amanah undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2014 tentang desa pasal 87 ayat (1) desa dapat mendirikan badan usaha milik desa yang disebut bumdesa,pada ayat (2) menyatakan Bumdes dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotong Royongan.

Sangat jauh berbeda dengan Bumdes Pendowo, tidak ada. Transparansi ,tidak ada kejujuran tertutup. Bisa saja masyarakat berspikulasi dalam berfikir terkait Bumdes Pendowo, kemana dan dikemanakan anggaran selama ini yang notabene menelan ratusan juta….????

Berlanjut…..

(Team.red.)

Exit mobile version