Kota Metro, Tintainformasi.com —Debat kandidat calon walikota dan wakil walikota metro 2024 putaran perdana dari kedua paslon 01 diwakili wakil calon walikota Drs. M. Rapiq Adi Perdana dan paslon 02 diwakili Drs. H. Qomaru Zaman, MA menampilkan tentang penguasaan dan pemahaman Kota Metro. Acara yang dihelat KPU Kota Metro di Ballroom Hotel Aidia, Rabu (23/10/20224).
Debat diawali uraian tentang vis dan misi masing-masing paslon itu, boleh jadi hanya sebagai pembuka debat sesungguh. Giliran pertama kandidat calon wakil walikota paslon 01 dengan visi Metro Kota Cerdas Berbasis Budaya, Jasa dan religius tidak diuraikan secara detail maksud dan tujuannya
Kemudian misi paslon 01 terdiri dari 10 point masih belom ada roh semboyan paslon 01 tentang perubahan. Seperti poin pertama mutu pendidikan formal, informal dan nonformal, dilanjutkan poin kedua tentang pendidikan gratis dari TK sampai Perguruan Tinggi di Kota Metro.
Kandidat wakil walikota paslon 01 Rapieq Adi Perdana menyinggung BPJS gratis, literasi seni budaya menuju minikultur. Lalu, ada point literasi keagamaan menjadikan Metro sebagai kota harmonis.
Apa yang disodorkan oleh Rafieq sebenarnya sudah dilakukan WaRu part one 2020—2024. Tentu masalah BPJS gratis dan dunia literasi. Apa yang jadi misi paslon 01 sudah dilakukan paslon 02 dan Kota Metro berhasil dengan baik.
Kemudian misi lainnya seperti jalan mulus bebas banjir, ekonomi kreatif, pertanian perkotaan dan infrastruktur ekonomi dan literasi digital. Mungkin tak punya data sehingga kandidat calon wakil walikota paslon 01 tidak memahami sistim dan mekanisme pendidikan di Indonesia.
Termasuk masalah literasi yang ada di tiga point misi paslon 01. Yang lebih menarik lagi paslon 01 menyebut akan membangun Kota Metro yang ramah dan berkelanjutan. Kalimat berkelanjutan merupakan misi paslon 02, artinya melanjutkan kepemimpinan mereka untuk membangun Kota Metro.
Di samping menyampaikan visi dan misi, nampaknya paslon 01 sebegitu bersemangat sehingga bertubi-tubi menyerang paslon 02. Salah satu contohnya tentang pembangunan infrastruktur jalan.
“Jadi kegagalan itu jelas dengan banyaknya warga mengadu ke Mubaroq,” ujar M. Rafieq sambil melihat Qomaru Zaman. Kegagalan yang bagaimana dan warga yang mana yang dimaksud M. Rafieq dalam serangannya itu. Rafieq sibuk menyerang Qomaru sehingga lupa menyodorkan data tentang apa yang dibicarakan.
Dalam debat itu, kandidat calon wakil walikota dari paslon 02 sangat piawai tidak melayani serangan wakil paslon 01. Drs. Qomaru Zaman berbicara tentang visi misi mereka yang akan dilanjutkan di periode kedua.
“Kami sudah melakukannya, dan Kota Metro mengalami banyak perubahan dari sebelumnya,” kata Qomaru dengan santai. Misi WaRu kata Qomaru akan meningkatkan SDM berdaya saing tinggi. Kota Metro yang terdiri dari 5 kecamatan 22 kelurahan, jika diurus dengan baik, maka akan banyak manfaatnya, tambah Qomaru.
Pada sesie berikutnya, kedua kandidat wakil walikota mencoba menjadikan panggung tersebut sebagai tolak ukur kepemimpinan mereka lima tahun ke depan.
Rafieq Adi Pradana dengan gagasan untuk mewadahi pengusaha muda menyebut fokus pengembangan ekonomi kreatif dan teknologi informasi yang diketahui banyak pengusaha muda. “Mereka butuh wadah dan perlu permimpin yang bisa memfasilitasi kebutuhan pada bisnis ekonomi kreatif,” kata Rafieq.
Bahkan, Rafieq menyinggung soal good government dengan mengatakan bagaimana pemimpin melihat kota ini dapat didisain jadi magnit di provinsi Lampung. Lagi-lagi Rafieq tidak memuncukan data tentang jumlah pengsaha muda dimaksud.
Kandidat calon wakil walikota paslon 02, Qomaru dengan tegas mengungkapkan, jika WaRu mengedepankan pemberdayaan UKMM. Sebab, kata Qomaru ada sekitar 19.800 UMKM di Kota Metro.
“Semua sudah bergerak dikawal Pemerintah Kota Metro. Itulah fungsi pemerintah melayani sektor swasta termasuk UMKM,” urai Qomaru.
Sampai kepada sesie tanya jawab debat kandidat calon wakil walikota Metro periode 2025—2030 nampaknya kandidat calon wakil walikota paslon 02 masih unggul dibandingkan kandidat dari paslon 01.
Apalagi pada sesie tanya jawab, jawaban wakil paslon 01 nampak jelas tidak menguasai permasalahan di Kota Metro termasuk tidak memiliki banyak data misalnya masalah Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Sementara, wakil paslon 02 sudah melakukan berbagai upaya untuk LP2B.
Untuk debat ke-2 nanti akan menampilkan calon walikota dari Paslon no 1 dan no 2. Sangat menarik untuk di nantikan keseruannya./ *