Lampung Timur

Diduga Karena Sakit, Dalam Dua Tahun Terakhir Tiga Gajah Liar dan Satu Gajah Jinak Mati di Taman Nasional Way Kambas, Tim Forensik Dokter Hewan Lakukan Pemeriksaan

192
×

Diduga Karena Sakit, Dalam Dua Tahun Terakhir Tiga Gajah Liar dan Satu Gajah Jinak Mati di Taman Nasional Way Kambas, Tim Forensik Dokter Hewan Lakukan Pemeriksaan

Sebarkan artikel ini
Diduga Karena Sakit, Dalam Dua Tahun Terakhir Tiga Gajah Liar dan Satu Gajah Jinak Mati di Taman Nasional Way Kambas, Tim Forensik Dokter Hewan Lakukan Pemeriksaan

Tintainformasi.com, Lampung Timur — Tiga gajah liar dan satu gajah jinak Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mati dua tahun terakhir. Diduga, kematian satwa dilindungi itu meregang nyawa karena sakit.

Humas Balai TNWK Sukatmoko mendampingi Kepala Balai Zaidi menjelaskan, selama 2023/2024, tiga gajah liar dan satu gajah jinak ditemukan petugas patroli telah jadi bangkai. Hasil pemeriksaan, hewan bertubuh tambun itu mati disebabkan sakit. Saat ditemukan, beberapa diantaranya sudah tinggal tulang belulang dan masih utuh.

“Pekan lalu petugas patroli mendapatkan satu ekor sudah mati dan masih utuh,” kata Sukatmoko Minggu (13/10/2024).

Meskipun sebagian ditemukan tak utuh atau sudah berupa tulang belulang, tapi hasil pemeriksaan tim medis, hewan berbelalai itu mati karena sakit.

“Umumnya gajah2 itu mati akibat mengidap penyakit cacing. Tak satupun yang mati ditemukan tanda penganiayaan atau perburuan luar,” ujarnya.

Guna memastikan kematian satwa dilindungi itu, tim forensik dokter hewan mengambil sampel berupa darah, jantung, paru atau organ lain guna diteliti di laboratorium. Dari hasil penelitian, akan diketahui penyebab kematian satwa itu.

“Jika ditemukan bangkai yang masih utuh, petugas mengambil sampel berupa darah, organ jantung atau paru untuk diteliti,” kata Sukatmoko.

Terkait populasi satwa dilindungi itu, saat ini gajah liar yang bermukim di kawasan taman nasional seluas 125 ribu hektar lebih itu sekitar 180-200 ekor. Sedangkan gajah jinak sekitar 66 ekor.

Guna menekan tingkat kematian lanjutan, petugas berupaya maksimal memperhatian kesehatan satwa tersebut.

“Meskipun tak luput dari kematian, pihak TNWK akan selalu mengawasi kesehatannya. Terutama gajah jinak,” tandasnya.

Jika petugas kerap mendapatkan gajah mati di kawasan tersebut, tapi selama ini petugas belum mendapatkan satwa yang dilindungi lainnya mati akibat sakit atau perburuan liar.

Selain gajah, pada kawasan itu bermukim beragam satwa lain seperti harimau, rusa, beruang, ular dan ratusan spesies burung.

” Bukan ditutup-tutupi, petugas memang nggak pernah menemukan bangkai satwa lain selain gajah. Semoga satwa lainnya tetap terjaga dan terlindungi,” pungkas Sukatmoko. (Team.red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *