Aparat DesaBeritaBerita UtamaLampungLampung Tengah

Diduga Unggah Status Melecehkan, Ratusan Warga Rama Oetama Lampung Tengah Gelar Aksi Unjuk Rasa

10042
×

Diduga Unggah Status Melecehkan, Ratusan Warga Rama Oetama Lampung Tengah Gelar Aksi Unjuk Rasa

Sebarkan artikel ini

Lampung Tengah, Tinta Informasi.com – Buntut unggahan status whatsapp yang diduga melecehkan, ratusan masyarakat dan pemuda melakukan aksi unjuk rasa dan menggeruduk Balai Desa Rama Oetama, Seputih Raman, Lampung Tengah (18/11/2024).

Masyarakat khususnya pemuda desa Rama Oetama merasa direndahkan atas unggahan status WhatsApp salah satu aparat desa berinisial H.

Scroll Untuk Baca Artikel
Tour Travel
ADVERTISEMENT

Dalam unggahannya H menulis “Mana sih wajah Pemuda RO yang bisa bangun Desa RO. Supaya jalanan bagus. Aku mau belajar. Biar tambah pintar.”

Pernyataan tersebut dianggap bernada sarkastis oleh sejumlah pihak, khususnya pengurus Karang Taruna Desa Rama Oetama.

Menurutnya, unggahan itu melecehkan warga khususnya pemuda desa yang seolah-olah hanya bisa mengkritik pemerintah (desa-red) tanpa memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan di desanya.

I Made Dwiki Atmaja, salah seorang pemuda lokal setempat menyebut, akibat status yang tersebar luas itu memicu keresahan di kalangan pemuda yang merasa perannya di desa telah diremehkan.

“Unjuk rasa juga dilatarbelakangi oleh isu lain yang selama ini menjadi sorotan, yaitu kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana desa,” ujarnya.

Beberapa warga menilai penggunaan dana desa tidak merata dan tidak jelas alokasinya, sehingga menimbulkan ketidakpuasan di masyarakat.

Lebih lanjut Made mengungkapkan, unggahan H dinilai mencederai rasa hormat dan kebersamaan di masyarakat. H dinilai melanggar kode etik aparat desa, sebagai representasi masyarakat dan perpanjangan tangan pemerintah, aparat desa diharapkan menjaga etika, termasuk dalam berkomunikasi di ruang publik.

“Aksi demo juga sebagai tuntutan transparansi, sebagai warga yang peduli, meminta kejelasan terkait penggunaan dan pengelolaan dana desa agar sesuai dengan prinsip keterbukaan dan keadilan,” jelasnya.

Atas hal tersebut para demonstran menyampaikan beberapa poin tuntutan dalam aksi tersebut diantaranya, agar H melakukan klarifikasi dan permohonan maaf atas unggahannya, dan berjanji untuk tidak mengulangi tindakan serupa di masa depan.

Kemudian mendorong kepala desa dan aparat untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola desa, serta memastikan adanya perbaikan kinerja pemerintah desa dalam jangka waktu tertentu demi kesejahteraan masyarakat.

Dengan dasar yang kuat dan tujuan yang jelas, unjuk rasa damai ini menjadi momentum bagi pemuda Desa Rama Oetama untuk menunjukkan peran aktif mereka dalam demokrasi desa.

Aksi ini juga menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat untuk saling menghormati dan bekerja sama demi kemajuan bersama. (*)

Respon (2)

  1. Kode Etik Aparat Pemerintah dilanggar, wajar saja masa murka dan menyyinggung pemuda juga. Bukan pemimpin seperti itu yang diharapkan para warga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *