Lampung Timur

Proyek Jembatan Way Bungur: Puluhan Miliar Raib, TPT Roboh, Kejaksaan Bongkar “Permainan Kotor”?

26

Tintainformasi.com, Lampung Timur — Skandal proyek Jembatan Way Bungur mencuat! Setelah tiga kali mendapatkan suntikan dana dengan total puluhan miliar rupiah, jembatan yang seharusnya menghubungkan Desa Tanjung Tirto dan Desa Kali Pasir ini masih mangkrak. Lebih parahnya, TPT senilai Rp 9,3 miliar yang baru dibangun pada 2022 malah roboh!

Kamis (6/2/2025), Komisi III DPRD Lampung Timur menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas PUPR untuk membahas kejanggalan proyek ini. Ketua Komisi III DPRD Lamtim, H. Kemari, bersama timnya sebelumnya telah melakukan inspeksi ke lokasi dan menemukan banyak indikasi kegagalan konstruksi yang kini menjadi perhatian serius Kejaksaan Negeri Lampung Timur.

Kejaksaan Curiga, Ada Dugaan “Modus” di Balik Robohnya TPT?

Bukan hanya warga yang geram, Kejaksaan Negeri Lamtim pun bergerak cepat! Tim kejaksaan sudah dua kali melakukan inspeksi lapangan. Bahkan, Kajari Lamtim, Agustinus Ba’ka, turun langsung untuk meneliti lebih dalam. Fakta mencengangkan pun terungkap—beberapa bagian TPT tidak diplester, hanya ditutup menggunakan triplek!

“Iya, pak Kajari datang langsung ke lokasi. Mereka lama sekali memeriksa semua sudut TPT yang roboh itu. Banyak bagian yang ternyata cuma ditutup pakai triplek, bukan diplester seperti seharusnya,” ungkap seorang warga, Rabu (5/2/2025).

Temuan ini menimbulkan spekulasi besar. Apakah robohnya TPT murni kesalahan teknis, atau ada modus pengurangan kualitas material demi keuntungan segelintir pihak?

Kontraktor Diduga Gunakan Beton Campuran Manual, Kualitas Proyek Dipertanyakan!

Lebih mengejutkan lagi, sejumlah perangkat Desa Kali Pasir mengungkapkan bahwa CV Usaha Famili, selaku kontraktor pelaksana, diduga tidak menggunakan beton readymix dari batching plant seperti standar proyek pemerintah pada umumnya.

Sebaliknya, mereka memilih mencampur beton secara manual di lokasi dengan menyewa truk molen. Apakah ini alasan utama robohnya TPT? Atau justru hanya puncak gunung es dari skandal yang lebih besar?

Masyarakat Menuntut Jawaban: Korupsi atau Kelalaian?

Dengan anggaran besar yang telah dikucurkan tetapi hasilnya mengecewakan, masyarakat kini menuntut transparansi dan pertanggungjawaban. Siapa yang bermain di balik proyek ini? Apakah ada aktor besar yang selama ini bersembunyi di balik kegagalan proyek ini?

Kasus ini kini berada di tangan Kejaksaan. Akankah ada tersangka yang dijerat, atau proyek ini akan menjadi satu lagi skandal besar yang berlalu tanpa kejelasan?

Satu hal yang pasti, publik tak akan tinggal diam!

(Tim/Red)

error: Content protected !!
Exit mobile version