Lampung Tengah

Tolak Pasien Darurat, Petugas Puskesmas Poncowarno Dianggap Tak Punya Hati Nurani

120
×

Tolak Pasien Darurat, Petugas Puskesmas Poncowarno Dianggap Tak Punya Hati Nurani

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com

Lampung Tengah —

Sebuah kejadian yang mengusik nurani terjadi di Puskesmas Poncowarno, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah, pada Senin, 17 Februari 2025. Seorang pasien darurat, IW, yang datang bersama istrinya membawa ibunya yang membutuhkan penanganan medis segera, malah ditolak oleh petugas puskesmas dengan alasan bahwa layanan sudah tutup.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, saat IW mendatangi puskesmas dengan ibunya yang sudah lansia, dalam kondisi terpapar hujan dan harus dipapah karena kesulitan berjalan. Ironisnya, meskipun jam operasional puskesmas belum selesai, seorang petugas justru berkata bahwa layanan sudah tutup. Yang lebih mengecewakan, empat petugas lain terlihat sedang duduk santai dan merokok tanpa menunjukkan keinginan untuk membantu.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Puskesmas Poncowarno, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), sejatinya harus memberikan pelayanan terbaik dengan mengutamakan etika dan hati nurani. Namun, dalam insiden ini, nilai-nilai kemanusiaan tampaknya telah terlupakan. Petugas yang seharusnya memberikan pertolongan justru tidak peduli dengan kondisi pasien lansia yang sangat membutuhkan pertolongan medis segera.

Lebih parahnya lagi, petugas puskesmas tersebut tidak beranjak dari tempat duduknya dan hanya berbicara dari balik ruang pembatas, tanpa berusaha keluar untuk melihat kondisi pasien. Padahal, tindakan semacam ini seharusnya tidak berlaku di lingkungan kesehatan yang mengutamakan moral, etika, dan empati terhadap sesama.

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Puskesmas Poncowarno, Ninuk Diyah Kumara, pada Selasa, 18 Februari 2025, ia mengaku tidak mengetahui perihal kejadian tersebut. Ia berjanji akan memberikan penjelasan lebih lanjut kepada media. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, upaya komunikasi dengan Ninuk melalui telepon seluler dan pesan WhatsApp tidak mendapat respons, seolah diabaikan.

IW, anak dari pasien yang ditolak tersebut, berharap agar pihak berwenang, terutama Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah, dapat mengambil tindakan tegas terhadap petugas yang bersangkutan. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan memberi pelajaran bagi semua pihak bahwa nilai kemanusiaan harus selalu diutamakan dalam dunia kesehatan.

Kejadian ini tentu mengundang perhatian besar, karena setiap tindakan petugas kesehatan seharusnya didasarkan pada prinsip kemanusiaan dan tanggung jawab untuk menyelamatkan nyawa, bukan sekadar batasan waktu kerja.

(Team)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content protected !!