Tintainformasi.com – Penipuan dengan bukti transfer palsu yang diedit menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) semakin marak terjadi.
Hal tersebut diungkap Bank Indonesia atau BI.
“Sobat Rupiah, perkembangan digital memang membuat hidup semakin mudah, tapi celah penipuan juga ikut berkembang. Salah satunya, bukti transfer palsu hasil manipulasi teknologi AI yang kini ramai digunakan pelaku kejahatan,” ungkap akun Instagram @bank_indonesia, seperti dilansir pada Selasa (15/4/2025).
Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat waspada terhadap setiap transaksi, salah satunya dengan cek mutasi rekening setelah menerima “screenshot transfer”.
Menurut BI, bukti transfer palsu hasil manipulasi AI memang mirip dengan yang asli tetapi tidak sempurna.
Berikut tips agar tidak terkena modus penipuan bukti transfer palsu:
- Sadari bahwa bukti transfer bisa dipalsukan
- Cek dana masuk di riwayat mutasi rekening
- Aktifkan fitur notifikasi transaksi pada gawai yang digunakan
- Cek kejanggalan, misalnya di bagian nomor referensi dan tanggal transfer
- Jika dana belum diterima, laporkan ke penyelenggara atau pihak bank
Apabila belum merasa puas setelah melaporkan masalah ke penyelenggara, nasabah juga bisa menyampaikan pengaduan ke BI.
Caranya yakni dengan melaporkan kendala yang dialami melalui email bicara@bi.go.id atau web portal bicara131.bi.go.id.
Selain itu, nasabah perbankan juga bisa mendatangi kantor Bank Indonesia terdekat untuk mengadukan keluhan tersebut.
Atau bisa juga dengan menghubungi melalui telepon di 131 (dalam negeri) 1500131 (luar negeri).
Bank Indonesia akan memberikan edukasi, konsultasi, dan fasilitas bagi nasabah untuk menyelesaikan kendalanya.