LampungTulang Bawang

Ngelawan Mak Nyo Nyo, Siap Ngelawan dan Siap Dilawan

192
×

Ngelawan Mak Nyo Nyo, Siap Ngelawan dan Siap Dilawan

Sebarkan artikel ini

Oleh Herman Batin Mangku

Tintainformasi.com —SELAMPUNG langsung tekanjat (terkejut) mendengar kata-kata yang baru saja viral alias jadi trendingtopic muncrat dari mulut Wabup Tulangbawang (Tuba) Hankam Hasan ketika ada pedagang ngotot tak mau bergeser dari halaman parkir kawasan Pasar Unit II.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Kalimat yang mungkin kelak jadi kata-kata tren baru daerah ini: Ngelawan mak nyo nyo, siap ngelawan dan siap dilawan.

Ngelawan tidak apa-apa, siap ngelawan dan siap dilawan, terjemahan bahasa daerah setempat dengan cengkoknya yang bikin kangen mendengarnya setidaknya buat saya. Bagi warga asal daerah lain, mungkin lumayan juga buat memperkaya pengetahuan kosa kata yang melintas di beranda setiap ponsel.

Ngelawan mak nyo nyo, siap ngelawan dan siap dilawan. Kalimat yang mencerminkan sikap tegas seorang pemimpin yang siap dengan risiko tak populis. Sikap jelas penguasa yang tidak mungkin juga bisa menyenangkan orang per orang. 

Dunia maya gaduh, tak sedikit nitijen mengecam cara pemimpin seperti itu. Ada yang menilai arogan apalagi baru saja terpilih jadi kepala daerah. Dulu “ngemis” suara rakyat, sekarang suaranya yang bikin meledak gendang telinga.

Ngelawan mak nyo nyo, siap ngelawan dan siap dilawan, risiko seorang pemimpin yang siap dirujak nitijen dan digoreng lawan politik. Namun, banyak juga yang objektif mendukung sikap tegas kepala daerah demi ketertiban daerahnya.

Sang wagub berani mengambil risiko tak populer sejak awal mendapatkan mandat sebagai kepada daerah dengan ketegasannya demi menertibankan pasar yang telah sekian kepala daerah tak kunjung mampu membuat pasar jadi indah dan nyaman.

Karena ketidaktegasan dan ketidakberanian mengambil risiko kehilangan suara, banyak kawasan pasar yang masih kumuh walau sudah dibuatkan gedung seharga miliaran rupiah yang nyaman. Pedagang memilih tetap buka lapak di trotoar ketimbang masuk pasar. 

Ada pemimpin yang takut kehilangan konstituen buat periode kedua atau dinastinya kelak demi merawat kantong suara “membiarkan” para perambah hutan merusak register di wilayahnya. Alih-alih ditertibkan, para perambah malah dibelai-belai hingga terlena diterkam harimau dan diinjak-injak gajah. 

Ada juga pemimpin berwajah tanpa dosa yang selalu tersenyum, selalu tebar pesona dan terkesan membela wong cilik, tak pernah marah walau dicaci maki tak tahunya mewariskan hutang yang melonjak 224 persen atau Rp6 ribu triliun hingga rakyat kekurangan gizi dan harus ngirit selepas jabatannya. 

Bayangkan, betapa bangganya bangsa ini, jika Hankam Hasan seorang presiden dan lantang mengatakan ngelawan mak nyo nyo, siap ngelawan dan siap dilawan di depan hidung Donald Trump seperti XI Jinping merespon perang tarif yang dikibarkan negaranya Paman Sam itu.

Bayangkan lagi, jika para pemimpin negeri ini bisa bersikap sejelas Hankam Hasan terhadap oligarki yang mengeruk kekayaan rakyat, merampok kebun-kebun rakyat dan hutan sampai magar laut sambil menunjuk-nunjuk jidat mereka: Ngelawan Mak Nyo Nyo, Siap Ngelawan dan Siap Dilawan.

Hankam Hasan hanya seorang wakil bupati, sedikit wakil kepala daerah yang setegas itu, kebanyakan wakil saat ini gak lebih dari ban serep. Bahkan, ada yang wakil kepala daerah yang ngomong saja takut apa lagi aksi seperti sang wabup yang siap mendadak viral di depan ratusan ponsel yang membidiknya di keramaian pasar.

Rata-rata, wakil kepala daerah cari aman, lebih baik bungkam dan ngintip-ngintip siapa tahu ada peluang nyalon kepala daerah periode yang akan datang ketimpang malah tak diberi nafas bahkan terancam pisah ranjang dengan kepala daerahnya.

Sejak kampanye, Hankam Hasan sudah tegas mengatakan akan menertiban pedagang berjualan tidak pada tempatnya, silahkan ke gedung pasar yang baru dibangun, nyaman, bukan gelar lapak seenak udelnya di tempat parkir atau akses hak pejalan kaki.

Ketika surat pemberitahuan telah terkirim dan anak buah nyerah, dia mengambil risiko berada di depan anak buah untuk menegakkan ketertiban, bukan malah marah-marah kepada bawahan, main mutasi, dan ngabekan.

Ngelawan mak nyo nyo, siap ngelawan dan siap dilawan, begitu pemimpin tanpa topeng. Lanjutkan ketegasnnya demi kemaslahatan rakyat, kepentingan orang banyak.

Hanya, jika boleh memberikan saran, volumenya saja yang dilunikko (kecilkan) , sinji ayin lagi haga number proyek, bila perlu cukup dalam hati, tapi sikap dan tindakannya tetap tegas dan ngegaaas: Mak nyo nyo, siap ngelawan dan siap dilawan!

Ngupi pai Dinda Wabup, perjuangan masih panjang. 

  • Pemred Club

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content protected !!