Tintainformasi.com, Bandar Lampung — Tiga kandidat Ketua Ikatan Jurnalis Pemprov (IJP) Lampung periode 2025–2028 menyampaikan visi dan misi mereka dalam forum resmi yang digelar di Ruang Media Center Kantor Gubernur Lampung, Selasa (29/4). Ketiganya—Yuverdi Ardinata, Abung Mamasa, dan Iskandar Dinata—mengusung semangat perubahan dengan pendekatan yang berbeda namun tetap berorientasi pada peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan anggota IJP.
Acara ini dihadiri puluhan jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik, dan daring yang tergabung dalam IJP. Suasana penuh antusias terlihat sejak awal sesi, saat ketiga pasangan calon dipersilakan memaparkan rencana kerja mereka jika terpilih memimpin organisasi profesi wartawan tersebut selama tiga tahun ke depan.
Yuverdi Ardinata: “Keterbukaan adalah kunci membangun organisasi modern”
Dalam pemaparannya, Yuverdi Ardinata menekankan pentingnya keterbukaan dalam tubuh organisasi. Menurutnya, transparansi dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan kegiatan menjadi landasan utama bagi terciptanya organisasi yang sehat.
“Kita butuh mekanisme kerja yang terbuka dan akuntabel. Setiap anggota berhak mengetahui ke mana arah organisasi ini dibawa dan bagaimana setiap keputusan diambil,” ujar Yuverdi seraya menekankan jika Ketua terpilih memiliki hal prerogatif.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk memperkuat sistem komunikasi internal yang lebih transparansi di segala bidang. “Kita akan ciptakan sistem laporan kerja terbuka, agar anggota merasa dilibatkan dan dihargai,” tegasnya.
Abung Mamasa: “Kesejahteraan anggota adalah prioritas utama”
Sementara itu, Abung Mamasa datang dengan visi yang fokus pada peningkatan kesejahteraan anggota. Ia menyoroti masih banyak jurnalis IJP yang menjadi tulang punggung perusahaandalam hal karya, yang masih harus disejahterakan.
“Sudah saatnya IJP menjadi rumah yang benar-benar memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan jurnalis, insyaallah kami sudah mempersiapkan program seperti website maupun podcast,” katanya.
Abung juga berjanji akan mendorong sinergi yang lebih kuat dengan instansi pemerintah, sakeholder maupun swasta untuk membuka peluang kerja sama dan peningkatan kesejahteraan bagi anggota. “Kita ingin IJP bukan hanya suatu perkumpulan, tatapi juga hadir sebagai solusi bagi kesejahteraan anggotanya,” tambahnya.
Iskandar Dinata (Isdi): “Kesolidan organisasi adalah fondasi segala kemajuan”
Calon ketiga, Iskandar Dinata atau yang akrab disapa Isdi, menekankan pentingnya membangun kesolidan internal sebagai pondasi utama. Ia melihat tantangan ke depan menuntut organisasi jurnalis yang kuat secara struktur dan kompak dalam bergerak.
“Kita tidak bisa bekerja dalam sekat-sekat. Harus ada kekompakan, sinergi, dan loyalitas yang dibangun dari rasa memiliki terhadap organisasi ini,” kata Isdi dalam penyampaiannya.
Ia menargetkan penguatan struktur kepengurusan serta membangun budaya organisasi yang solid namun fleksibel dalam menghadapi dinamika industri media. “Kalau kita solid, kita akan lebih kuat dalam bernegosiasi, lebih efektif dalam advokasi, dan lebih dihormati sebagai mitra,” jelasnya.
Meski membawa pendekatan berbeda, ketiga pasangan calon sepakat bahwa profesionalisme dan pengembangan kapasitas anggota harus menjadi agenda utama. Mereka menekankan pentingnya pelatihan, workshop, dan seminar sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing jurnalis Lampung.
“Kita ingin wartawan Lampung mampu bersaing dal hal kompetensi. Untuk itu, kita bisa bermitra dengan PWI, AMSi ataupun organisasi pers lainnya untuk mewujudkan hal tersebut,” ujar salah satu calon dalam sesi tanya jawab.
Acara tersebut ditutup dengan sesi diskusi terbuka yang memperlihatkan adanya dinamika sehat dalam organisasi. Para anggota menyampaikan harapan besar agar IJP ke depan menjadi organisasi yang lebih inklusif, kuat, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Pemilihan Ketua IJP Lampung dijadwalkan berlangsung pada awal Mei 2025, dan saat ini suasana menjelang pemilihan mulai menghangat di kalangan jurnalis. (Rio)