BERITAHUKUM & KRIMINALLampung Tengah

Oknum Marinir di Lampung Aniaya Warga Negeri agung Selagai Lingga

97
×

Oknum Marinir di Lampung Aniaya Warga Negeri agung Selagai Lingga

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Lampung Tengah — Buntut pembunuhan Hambali di selagai lingga lampung tengah menyasar dengan ipar. Pelaku diduga oknum Marinir dari Anggota kesatuan Yonif 9 Mar Pihabung , berpangkat Letda Marinir, yang menjabatan sebagai Perwira Bantuan Batalyon Infanteri 9 Marinir di wilayah Pihabung lampung.

Oknum HD Anak dari Korban Hambali, HD bersama rekannya menggeruduk rumah warga saat tertidur pulas pada malam hari bersama anak dan istri di rumah Kediaman korban. Para pelaku membawa laras panjang untuk mengancam korban, selain menganiaya, para pelaku diketahui membawa barang berharga milik korban. Atas peristiwa tersebut sang anak menangis histeris trauma hingga ketakutan. Kuasa hukum melaporkan peristiwa ini ke Pomal lampung, Sabtu 21 Juni 2025.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

“kejadian pada minggu malam senen tanggal 9 Juni 2025 pukul 12: 30 wib. Saat kami tengah tidur pulas di kamar ada suara mendobrak pintu samping dan belakang, dengan jumlah 5 orang mengatas namakan dari polda pak, Lalu para pelaku menodongkan senjata laras panjang dan senpi dengan menanyakan keberadaan Arifin ipar saya. ”Ungkap Prayoga.

Arifin seorang DPO Polda Lampung kasus pembunuhan duel maut Gegara Tanah Kebun, pada Minggu (2/maret/2025) lalu. Namun sang ipar Yoga tidak mengetahui dimana Aripin bersembunyi, meski demikian para pelaku pun memaksa dengan cara mengancam hingga menanyakan konci kendaran motor dan mobil milik Prayoga, korban merasa ketakutan sang anak kecil nangis histeris. Prayoga terpaksa memberikan kendaraan nya kepada para pelaku. Atas peristiwa ini korban mengalami luka hingga kerugian kendaraan sepeda motor dan mobil losbak merek grand max yang di bawa ke 5 oknum tanpa ada keterangan resmi.

“Saya ditodong pakai senjata laras panjang pak, mereka menanyakan keberadaan Arifin, saya tidak tau dimana Arifin sembunyi. Lalu mereka menanyakan konci kendaraan saya mobil dan motor, karena saya merasa takut saya kasih semua dengan mereka.” Tegas Prayoga.

Prayoga sempat dibawa oleh komplotan HD ke arah kota bumi lampung utara dengan tangan di borgol, sepanjang perjalanan rekanan HD berambut panjang juga menanyakan hal yang serupa dengan Prayoga, setiba di pom bensin bernah kotabumi borgol korban di lepas di tengah jalan, lalu korban cari tumpangan untuk pulang.

“Saya di borgol dan dibawa pak sampai di kota bumi lampung utara, setibanya di pom bernah borgol saya di lepas dan di turunkan tengah jalan. “Ungkap Prayoga sambil ketakutan.

Pelaku HD diketahui Anggota kesatuan Yonif 9 Mar Pihabung Berpangkat Letda marinir, dengan jabatan Perwira Bantuan Batalyon Infanteri 9 Marinir di wilayah Pihabung lampung.

korban Sodikin Syah Prayoga sempat di sekap dan dibawa oleh para pelaku dengan jumlah 5 orang ke dalam mobil dengan tangan di borgol.

Atas Peristiwa ini pada senin 9 juni 2025 pukul 15: 00 Wib. Bersama kuasa hukum korban Prayoga melaporkan kejadian ini ke pomal lampung, keluarga korban berharap kepada pelaku agar segera mengembalikan kendaraan satu unit motor dan satu unit mobil pickup merek Grand max.

Kepada pihak komandan Denpom Lanal lampung korban meminta agar pelaku tidak mengulangi perbuatan yang serupa dengan cara kekerasan. Atas peristiwa ini korban dan keluarga merasa trauma.

“Kami tidak mau perpanjang yang penting HD mau mengembalikan mobil dan motor kami pak, karena itu kaki kami untuk usaha kami, kalau kami tidak ada kendaraan bagaimana kami mau cari makan untuk nafkahin keluarga.” Ungkap sang istri korban.

Menyeret nama Aripin pelaku pembunuhan anak korban menyasar ke warga lain dengan mebawa rekanan, Kepala Kampung Negeri Agung Topik Hidayat membenarkan atas peristiwa tersebut, Topik menyayangkan tindakan para oknum tersebut terhadap warganya, karena diketahui warganya sampai saat ini merasa sangat trauma dan ketakutan.

“Ya saya ditelpon oleh warga saya malam hari sekitar jam 12: 30.Wib. Warga saya menangis dan ketakutan, karena para oknum awalnya mengaku dari polda lalu menganiaya warga saya di rumah prayoga, dengan membawa laras panjang, dan saya selaku kepala Kampung sangat menyayangi tindakan oknum tersebut. ” Cetus Taufik.

Pada senin 9 juni sorenya korban didampingi kuasa hukum melaporkan kejadian ke Pomal Pihabung Lampung. Kuasa hukum berharap agar kasus ini di tangani dengan objektif dan terang benderang oleh pihak pomal.

“Kami berharap pihak Pomal Lampung agar kasus client kami segera di tangani dengan objektif, dan kami percayakan kasus ini ke Pomal Lampung, saya menduga oknum HD membawa rekanan di luar institusi. “Jelas D.CHANDRA, SH.,MH.

Mengenai informasi tersebut jurnalis telah mengkonfirmasi dengan beberapa narasumber berikut korban dan Kepala kampung negeri agung, pihak korban berharap kepada Pomal Lampung agar kasus ini segera ditangani secara objektif sesuai undang-undang yang berlaku di institusi militer.(Tim.)





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Thanks!