Tintainformasi.com, Lampung Tengah — Andres atau yang akrab disapa Rayyan, Ketua Aliansi Pemuda Kecamatan Pubian yang juga merupakan warga asli Kampung Payung Batu, menyuarakan kekhawatiran terkait dampak debu tebal yang setiap hari menyelimuti wilayah tersebut. Debu itu berasal dari kondisi jalan yang rusak parah dan sudah lama kehilangan lapisan aspalnya.
Dalam keterangannya kepada awak media, Andres menuturkan bahwa debu yang berterbangan di sepanjang jalan utama kampung telah mengganggu aktivitas warga, bahkan dikhawatirkan berdampak pada kesehatan, terutama saluran pernapasan anak-anak dan lansia.
“Kami sebagai masyarakat Payung Batu sangat merasakan dampaknya. Setiap hari debu masuk ke rumah, ke tempat usaha, bahkan ke sekolah-sekolah. Kami khawatir ini bisa menyebabkan penyakit pernapasan. Apalagi Bupati kita bergelar dokter, tentu beliau paham betul dampak kesehatan dari paparan debu seperti ini,” ujar Andres.
Andres berharap pemerintah daerah, khususnya Bupati Lampung Tengah, dapat segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jalan tersebut. Menurutnya, perbaikan sementara seperti penyiraman air atau pengerasan ringan bisa menjadi solusi awal sambil menunggu proses pembangunan permanen.
“Kami tidak menuntut muluk-muluk, cukup ada tindakan sementara dulu agar debu ini tidak semakin parah. Kami percaya Bapak Bupati yang juga seorang dokter pasti memahami pentingnya lingkungan yang sehat bagi masyarakat,” tambahnya.
Masyarakat Payung Batu berharap aspirasi ini dapat menjadi perhatian serius pemerintah daerah, mengingat jalan tersebut merupakan akses utama penghubung antar kampung di Kecamatan Pubian yang vital bagi aktivitas ekonomi dan pendidikan warga.
