Tintainformasi.com, Lampung Timur — Diam-diam saat ini Kejaksaan Negeri Lampung Timur (Kejari Lamtim) tengah menangani kasus besar. Yaitu dugaan tipikor pada proyek peningkatan DI Way Sekampung berdana APBN tahun 2023 senilai Rp93 miliar.
Diketahui, pelapor kasus dugaan tindak pidana korupsi pada proyek peningkatan DI Way Sekampung ini adalah LSM Masyarakat Transparansi Merdeka (MTM) Provinsi Lampung pimpinan Ashari Hermansyah. Saat itu, laporan atas proyek Sub DI Batang Hari Utara yang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Wilayah Lampung itu dilaporkan ke Kejati Lampung.
Dalam perkembangannya, laporan LSM MTM atas proyek senilai Rp93 miliar lebih yang berlokasi di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) itu dilimpahkan penanganannya ke Kejari Lamtim karena lokasi objek yang dilaporkan ada dalam wilayah hukum Kejari Lamtim.
Menindaklanjuti pelimpahan perkara dugaan korupsi pada proyek DI Way Sekampung itu, Kamis (20/11/2025) siang penyidik Kejari Lamtim meminta keterangan pelapor yaitu Ketua Umum LSM MTM, Ashari Hermansyah.
Ashari Hermansyah memberikan keterangan di ruang pidsus Kejari Lamtim didampingi pengacaranya Purnomo Sidiq, SH, MH.
Seusai memberikan keterangan guna pendalaman laporannya, Ashari mengaku, berdasarkan komunikasinya dengan penyidik, pihak Kejari Lamtim akan melakukan investigasi dan pengecekan di lapangan terhadap hasil pekerjaan proyek yang diadukannya.
Sementara pengacara LSM MTM, Purnomo Sidiq berharap, Kejari Lamtim segera melakukan pemeriksaan terhadap pihak terkait, mulai dari kontraktor, PPK, PPTK, maupun konsultan pengawas.
“Mereka itu terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, karenanya wajib segera dilakukan pemeriksaan,” kata Purnomo Sidiq mendampingi Ashari. (Team.lamtim)
Memuat judul...
