BERITALampung

Gubernur Lampung Minta Polisi Segera Berantas Mafia BBM

257

Tintainformasi.com, Lampung —
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta kepolisian menindak tegas dan harus diusut tuntas atas maraknya kasus pengecoran BBM subsidi selama ini. “Sudah lama terjadi dan kenapa terjadi,” katanya.

“Sedih sekali ya, banyak laporan masyarakat kepada saya atas kelangkanya solar, langkanya BBM susbsidi. Mereka ingin berkebun, bertani, berlayar jadi susah,” ujar Iyay Mirza ketika di-doorstop wartawan, Selasa (8/11/2025).

Ditegaskan Iyay Mirza, BBM subsidi itu hak rakyat, hak petani, dan harus disampaikan haknya. Dia mendorong kepolisian menindaklanjutinya karena jika dibiarkan akan menghilangkan kepercayaan masyarakat.

Sebelumnya, ada penimbunan-penimbunan BBM subsidi seperti yang terjadi di SPBU Srimenanti 24.341.128, Jl. Ir. Sutami, Desa Srimenanti, Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur, Minggu malam (16/11/2025).

Masyarakat yang tak kebagian BBM subsidi akhirnya menggeruduk pengecoran minyak ke tangki BBM besar yang ada di bak truk di luar jam operasional SPBU, lampu padam, pintu gerbang SPBU ditutup.

“Maling kui, maling kui,” teriak warga. Mereka kemudian ramai-ramai mendesak truk dibawa ke Polsek Bandar Sribhawono. Pihak kepolisian meminta keterangan pengemudi truk. Selain truk, ada mobil pribadi yang mengawalnya.

Massa marah karena mereka harus antre mendapatkan solar bahkan setelah antre berjam-jam pihak SPBU menyatakan stok solarnya habis dan mesin pengisiannya mengalami kerusakan pada pukul 16.00 WIB.

Pengemudi diminta antre besok paginya. Mereka curiga ada permainan BBM subsidi. Benar saja, pada pukul 21.35 WIB, dalam gelap dan pintu SPBU tertutup, dengan santainya truk mengisi solar ke tangki besar di dalam bak truknya.

Warga panas atas kecurangan tersebut. Mereka menuntut penjelasan dari pihak SPBU dan pengemudi truk. Di depan mata warga, pihak SPBU telah menzolimi gak warga mendapatkan BBM subsidi sesuai Perpres Nomor 191 Tahun 2014, termasuk aturan Pertamina larangan pengisian ke tangki modifikasi.

Pihak SPBU 24.341.128 belum memberikan klarifikasi resmi. Aparat kepolisian dan pihak Pertamina juga belum mengeluarkan pernyataan terkait temuan warga.

Masyarakat berharap aparat dan instansi terkait segera melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan apakah terdapat penyimpangan distribusi BBM bersubsidi dan menindak tegas pihak yang terbukti melanggar. (Team.red)

Exit mobile version