Tintainformasi.com, Lampung Tengah – Pondok Pesantren Darussadah Lampung Tengah, tuan rumah Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34, kembali menyuarakan harapan agar konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dapat segera mereda dan diselesaikan melalui jalur islah.
Pengasuh Ponpes Darussadah, KH Muhsin Abdillah, menilai bahwa dinamika organisasi harus disikapi dengan kebijaksanaan. Ia menegaskan bahwa tradisi NU lebih mengutamakan musyawarah, tabayyun, dan persaudaraan ketimbang tindakan pecat memscat
“Dalam tradisi NU, istilah pecat-memecat itu kurang baik dan tidak mencerminkan adab organisasi. Kami berharap seluruh pihak kembali menenangkan suasana dan menyelesaikan perbedaan dengan kepala dingin demi keutuhan PBNU,” ujarnya.
Menambahkan hal tersebut, Gus Hisyamudin selaku pimpinan Ponpes Darussadah menegaskan kesiapan pesantren apabila dibutuhkan untuk mempertemukan pihak-pihak yang berselisih.
“Ponpes Darussadah siap menjadi tempat untuk islah. Kami membuka ruang seluas-luasnya demi persatuan dan ketenangan NU,” tegasnya.
Dengan semangat persaudaraan dan dukungan para kiai, Ponpes Darussadah berharap langkah-langkah damai dapat segera ditempuh sehingga PBNU kembali solid dan mampu fokus pada pelayanan umat.
Memuat judul...
