Scroll untuk baca artikel
Mirza-Jihan
LampungMasyarakatMesujiMitra KPKNasional

Penggunaan Material Tidak Sesuai Standar, Proyek Pembangunan DIR Rawa Jitu SPP IPIL Wilayah Punggur Utara Sarat Praktik KKN

38
×

Penggunaan Material Tidak Sesuai Standar, Proyek Pembangunan DIR Rawa Jitu SPP IPIL Wilayah Punggur Utara Sarat Praktik KKN

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG TENGAH — Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jendral Sumber Daya Air telah menggelontorkan anggaran senilai Rp 97,8 Miliar untuk Proyek Pembangunan Peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) Rawa Jitu SPP IPIL Kabupaten Tulang Bawang yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWSMS) Provinsi Lampung.

Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Indo Bangun Group berdasarkan Nomor Kontrak HK.02.03/03/SNVT.PJPA MS/IRAIII/2020 tertanggal kontrak 23 Desember 2020, pada saat dilakukan dilakukan ujicoba Saluran Irigasi ternyata terjadi kebocoran disana – sini, sehingga dilakukan penambalan dan penambalan, ini menandakan bahwa kualitas pekerjaan dan kualitas material yang sangat perlu dipertanyakan.

Demikian pula harapan masyarakat setelah diadakan peninjauan dan pemeriksaan proyek pekerjaan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Ir Alexander Leda ST,MT melakukan peninjauan langsung pekerjaan peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) Rawa Jitu SPP IPIL di Kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang untuk mendapatkan gambaran faktual seputar kegiatan peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) disana, Rabu (13/10).

Dalam kunjungannya, beliau menyampaikan harapan agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu, tepat mutu dan tepat fungsi. Ditemani oleh Kepala Bidang OP SDA Mesuji Sekampung Sudarto ST,MT, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Achmad Samudra ST,MT, PPK Irigasi dan Rawa III Mesuji Sekampung Heru Agus Sudarmanto ST,MT beliau mendiskusikan permasalahan yang terjadi dilapangan baik masalah teknis maupun masalah sosial.

Beliau menyampaikan untuk pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan bukan hanya kualitas fisik saja tapi kualitas administrasi, kerapihan, estetika juga perlu diperhatikan sehingga setiap bangunan bukan hanya kuat fisik tapi juga indah.

Namun dalam kenyataannya kualitas dari pembuatan saluran air yang kurang baik. Hal itu terlihat dari banyak terjadinya retakan pada saluran air yang dicetak dan terpasang.

Pembangunan Saluran Irigasi Wilayah Punggur Utara Kabupaten Lampung Tengah yang dilaksanakan oleh kontraktor PT. Bangun Bukit Jaya dan Konsultan supervisi PT. Darma Dedana Cipta, PT. MKBS dan PT. AJK

Menurut keterangan beberapa nara sumber menyebutkan banyaknya item pekerjaan yang tidak sesuai dengan rencana awal, banyak matrial seperti besi warmes yang tidak sesuai dengan ketentuan yang seharusnya menggunakan besi standar ukuran yang tercantum di dalam kontrak, dan dalam pelaksanaanya besi yang dipasang sebagian menggunakan besi ukuran 6 mm, padahal seharusnya menggunakan besi 8 mm.

Kami sebagai masyarakat awam kami tidak tau persis aturan dalam pekerjaan, namun kami selaku masyarakat melihat dengan mata kepala sendiri, sebelum dilakukan pengecoran kami melihat besi yang digunakan bagus ukuran 8 mm, tetapi untuk kelanjutan besi yang di gunakan ukurannya tidak sama dengan saat ada kunjungan dari pihak Balai besar BBWSMS. Terkait itu kami berharap kepada pihak BBWSMS untuk melakukan cek ulang, apakah pekerjaan tersebut sudah benar apa belum.

Sepengetahuan kami ketebalan beton lantai juga banyak yang tidak sesuai standar ketebalan, mengacu kepada ketebalan beton fricest tebal 10 cm seharusnya lantaipun juga sama yakni 10 cm, tapi pada kenyataanya ketebalan beton lantai rata-rata 7 cm hingga 8 cm.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak BBWSMS yang dapat dikonfirmasikan karena selalu terhalang birokrasi oleh satuan pengamanan. (*)

Mirza-Jihan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *