TINTAINFORMASI.COM, BANDAR LAMPUNG — Keluarga korban pengeroyokan tak jauh dari di Cafe Vexsa eks Cafe Tokyo Space, mempertanyakan kasus penganiayaan anaknya yang sudah hampir satu bulan setengah, namun para pelaku belum juga ditangkap. Padahal nama dan alamat pelaku sudah jelas, dan disampaikan di kepolisian.
Korban Ahmad Ilham Diki Amandes, pelajar kelas XI SMA Negeri 7 Bandar Lampung, hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina Bandar Lampung, akibat luka serius pada bagia rahang. “Akibat pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh beberapa senior sekolahnya itu menunggu operasi. Hasil ronsen anak saya patah rahang bawah kanan dan kiri,” kata Hasannudin (51), warga Menggala, Tulang Bawang.
Menurut Hasan, anaknya dikeroyok sekelompok orang yang terjadi di depan eks cafe Tokyo Space, Bandar Lampung, pada Sabtu malam 3 September 2022 tersebut telah dilaporkan ke Mapolresta Bandar Lampung pada Minggu 4 September 2022, dengan bukti laporan LP/B/2083/IX/2022/SPKT/POLRESTA BANDAR LAMPUNG/POLDA LAMPUNG.

“Namun hingga saat ini, sudah berjalannya waktu, belum satu pun pelaku pengeroyokan yang ditangkap oleh petugas Polresta. Maaf tanya ni bang, kalo sudah lapor ke Polres, boleh nggak kami ini lapor ke Polda. Mungkin kalo ke Polda bisa cepat proses,” katanya.
Menurut Hasan, dari cerita anak, dan teman-temannya, malam itu korban bertemu dengan salah satu kakak kelasnya bernama Nando didepan cafe. Korban menyapa Nando dengan mengatakan “Eh Bang Nando, apa kabar,” ucap korban. Diduga Nando menduga korban hanya menyebut nama, tanpa sebutan bang. Nando langsung marah, yang menyebut “Siapa loh, sok hebat loh,” balas Nando.
Namun korban tidak menghiraukan hal itu. Nando lebih awal keluar dari Cafe. Dan saat korban akan pulang, tiba tiba korban sudah dihadang oleh Nando, bersama rekan rekanya ada sekitar 10 motor, di simpang tiga, sekitar 20 meter dari cafe. Disana korban langsung di aniaya secara bersama-sama. Termasuk dua rekan korban Yogi, Ila, dan Agus, yang juga babak belur.
“Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan korban lain, termasuk anak saya sudah menyampaikan siapa siapa pelaku, yang terlibat pemukulan terhadap para korban. Tapi hingga kini belum juga ada tindakan. Anak saya paling parah, rahangnya harus di operasi,” katanya.
Informasi dari para korban dan saksi, mereka menyebutkan para pelaku yang diduga ikut menganiaya para korban diantaranya ana nama Farid, Nando, Riko, Adit. “Yang lain tidak begitu hapan saya. Tapi nama-nama diantaranya ada nama Farid, Nando, Riko, Adit. Lengkapnya kurang hafal,” katanya.
Sementara informasi di Polresta Bandar Lampung, membenarkan kasus dugaan pengeroyokan itu sedang dalam proses penyelidikan. Polisi sedang melakukan pemeriksaan saksi-saksi, dan pengumpulkan alat bukti. “Benar, ada kasus itu. Saat ini sedang dalam proses penyelidikan. Sedang periksa saksi-saksi,” kata petugas di sat Reskrim Polresta Bandar Lampung. (*)