Nasional

Jalin Sinergitas, Ketua Umum PPWI Lakukan Kunjungan Silahturahmi ke Lapas Kerobokan

22
×

Jalin Sinergitas, Ketua Umum PPWI Lakukan Kunjungan Silahturahmi ke Lapas Kerobokan

Sebarkan artikel ini

TINTAINFORMASI.COM, BALI – Dalam rangka menjalin dan meningkatkan sinergitas dengan berbagai pihak, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, melakukan kunjungan silahturahmi ke berbagai lembaga, instansi, dan individu di setiap daerah. Di sela kunjungan kerjanya ke Bali, misalnya, Ketum PPWI ini menyempatkan diri mengunjungi Lapas Kerobokan, Badung, Bali, setelah sebelumnya Wilson Lalengke juga lakukan kunjungan ke Polda Bali pada hari yang sama.

Dalam kunjungannya ke Lapas Kerobokan pada Selasa siang, 2 Mei 2023, tokoh pers nasional itu ditemani sejumlah awak media, baik lokal maupun nasional. Terlihat antara lain hadir wartawan Nasional Xpose, Kang Chandra, dan jurnalis media Aneka Fakta, Netty Hutabarat.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kerobokan, Fikri Jaya Soebing, menyambut Wilson Lalengke dengan penuh hangat dalam suasana kekeluargaan. “Saya ucapkan terimakasih atas kedatangan Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, dalam rangka silaturahmi di Lapas Kerobokan, Badung. Pepatah mengatakan ‘Tak Kenal Maka Tak Sayang’, Alhamdulillah saat ini saya dapat bertemu langsung dengan sosok Pak Wilson,” ucap Fikri di hadapan awak media usai pertemuan.

Kedatangan Ketua Umum PPWI ke Lapas Kerobokan, tambah Kalapas Fikri, juga sekaligus memperkenalkan program organisasi Permata (Persaudaraan Mantan Tahanan – red) yang tujuannya adalah agar para mantan tahanan atau warga binaan dapat berkontribusi melakukan kegiatan-kegiatan positif serta menghasilkan income selepas menghirup udara bebas. Keberadaan Permata Indonesia itu, menurutnya, sangat positif dan dibutuhkan, tidak hanya oleh para warga binaan tapi juga bagi para pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

“Kedatangan Pak Wilson, selain silaturahmi antar media dan lapas, juga terkait dengan masukan dan program Permata dalam mensejahterakan para mantan warga binaan. Input yang diberikan oleh Pak Wilson Lalengke sangat bermanfaat bagi kesejahteraan mereka, dan akan kami koordinasikan lebih lanjut untuk itu dengan pimpinan,” imbuh Kalapas Kerobokan yang merupakan putra asli Lampung Timur ini.

Di tempat yang sama, Wilson Lalengke mengatakan dirinya mengapresiasi sambutan dari Kalapas Kerobokan atas kedatangannya. “Saya berterima kasih atas penerimaan yang sangat baik dari Kalapas Kerobokan, Bapak Fikri Jaya Soebing, terhadap kami. Kedatangan saya dan rekan-rekan media disambut hangat dan penuh kekeluargaan. Selain menjalin tali silaturahmi, dari pelajaran yang saya petik dari pengalaman di Lampung Timur lalu, saya mendorong agar setiap warga binaan harus mampu melakukan inovasi dengan mengubah mindset atau pola pikir, menjadikan Lapas dan Rutan sebagai tempat belajar, sebagai kampus kehidupan. Dengan demikian, di saat keluar dari jeruji besi nanti kita bisa menjadi permata, manusia yang mampu berkarya dan menghasilkan sesuatu untuk kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat,” ucap alumni PPRA-48 Lembahannas RI tahun 2012 itu.

Dalam pertemuan dengan Kalapas Kerobokan, Wilson Lalengke juga mengungkapkan bahwa banyak hal yang dapat dilakukan oleh para mantan tahanan/binaan selepas keluar dari penjara. Salah satu program pemberdayaan mantan tahanan yang telah dilakukan Permata saat ini di Bandar Lampung adalah kerjasama dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandar Lampung mengelola usaha produksi kopi olahan dengan merek Kopi Permata. Para mantan tahanan dilatih sekalikgus bekerja di Griya Abhipraya untuk menghasilkan kopi olahan.

“Organisasi Permata akan fokus kepada pemberdayaan para mantan tahanan melalui berbagai bentuk usaha di bidang ekonomi, sosial budaya, serta kemanusiaan dan hukum. Saat ini, Permata sudah menjalin kerjasama dengan Bapas Bandar Lampung mengelola Griya Abhipraya atau Rumah Harapan yang mempekerjakan para mantan tahanan dalam memproduksi kopi olahan sebagai salah satu produk unggulan di Griya Abhipraya di sana,” beber Wilson Lalengke.

Pertemuan silahturahmi yang berakhir sekira pukul 17.00 wita itu ditutup dengan foto bersama. Kemudian, Wilson Lalengke bersama tim-nya langsung ke Bandara Internasional Ngurah Ray untuk terbang kembali ke Jakarta dengan penerbangan pesawat terakhir. (TIM/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *